EnryMazniDotCom - Ini cerita lanjutan dari trip Belitung saya sebelumnya, setelah 4 cerita sebelumnya sudah saya share . Dan ini episode terakhirnya, cukup sampai 5 episode saja ya. Karena kalau sampai puluhan episode nanti dikira sinetron lagi *heheheh*. Walaupun hanya ngetrip berdua, tapi saya sangat enjoy selama trip berlangsung, walaupun hanya mempunyai waktu 3 hari 2 malam. Dengan waktu yang tidak terlalu singkat dan juga tidak terlalu panjang ini, saya benar benar puas bisa explore belitung sampai ke bagian Timur pulau ini. Traveling disuasana Idhul Adha memang ada plus minusnya, contohnya saya tidak bisa mencicipi kulineran khas Belitung yaitu Mie Atep Belitung, karena saat itu kedainya tutup karena libur lebaran haji.
Firman Belitung
Ini hari terakhir saya dan travelmate saya si 'Peramah Tamah' (red-Firman Abdul) berada di Pulau Belitung ini, karena besok pagi pagi kami sudah harus kembali ke Jakarta. Jadi, satu harian ini akan kami gunakan sebaik baiknya untuk explore Kabupaten Belitung Timur. Dan kami mulai langkah pertama menuju Danau Kaolin, SD Muhammdiyah Gantong (Sekolah Replika Laskar Pelangi), Museum Kata Andrea Hirata dan Kampoeng Ahok yang sudah saya posting sebelumnya.
Di postingan ini, saya akan berbagi beberapa tempat wisata belitung timur. Sebelum lanjut ke beberapa tempat berikutnya, kami istirahat sejenak ke sebuah warung kopi di kota Manggar. Dapat rekomendasi dari salah satu guide tour saat membawa rombongan ke Kampoeng Ahok, karena dia sering membawa rombongan tour ke warung kopi ini, namanya adalah warung kopi Millenium. Meskipun namanya warung kopi, tidak semata mata hanya menjual kopi, tapi mereka juga banyak menyediakan menu menu makanan lainnya.
Saat sampai disini, warung kopi Millenium sangat luas untuk sebuah ukuran warung kopi, dan siang itu pengunjung pun sangat ramai untuk bersantap siang dan rata rata pengunjungnya adalah para wisatawan. Siang ini kami memesan beberapa makanan dan minuman dingin, dan harga untuk sebuah menu makanan dan minumanpun standar, alias tidak terlalu mahal. Untuk makan berdua siang ini, kami hanya menghabiskan uang Rp 55.000, murahkan?.
Pantai Burung Mandi
Perjalanan pun berlanjut ke pantai Burung Mandi, pantai yang terletak di desa Burung Mandi kota Manggar Belitung Timur ini memiliki ombak yang tenang sepanjang garis pantai. Tak tampak tumpukan batu granit di pantai ini. Hanya jejeran perahu perahu nelayan yang berbaris rapi sepanjang pinggiran pantai, dengan corak warna warni pada setiap perahu. Pantai Burung Mandi yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan Vihara Dwi Kwam Im ini, sangat cocok untuk bersantai menghabiskan waktu bersama keluarga dan para sahabat.
Terlihat jajaran pohon pohon rindang yang menjulang tinggi sepanjang pantai Burung Mandi, terdapat banyak kursi kursi untuk santai menghadap ke lepas pantai. Kita bisa menghabiskan waktu sambil menikmati cemilan sambil ditiup angin pantai yang membuat suasana menjadi lebih rilek. Untuk biaya masuk ke area pantai Burung Mandi pun tergolong murah, cukup membayar Rp 4000 per kendaraan.
Pantai Burung Mandi - Belitung Timur
Air laut yang membentang biru dan pasir pantai putih kecokelatan, membuat nyaman untuk berjalan jalan dipinggiran pantai sambil bermain riak ombak pantai yang tenang. Akses jalan menuju lokasi pun sudah bagus dan mulus, jadi tidak perlu khawatir menggunakan kendaraan apapun, baik motor atau mobil. Untuk urusan tempat makan jangan takut, disini banyak tersedia warung warung kecil yang menjual berbagai jenis makanan, mau makan seafood ada, mau makan ringan juga tersedia atau mau bersantai sambil minum air kelapa muda? tinggal pesan saja.
Sore itu pantai ini Burung Mandi lumayan ramai pengunjung, dan kami hanya duduk sebentar dipinggir pantai menikmati pemandangan luas terbentang dihadapan. Warna warni perahu nelayan yang berada di samping kamipun menarik perhatian kami untuk mengabadikannya, bahkan menjadi spot untuk kami berphoto photo. Jadi, pantai Burung Mandi adalah salah satu pantai yang sedikit berbeda dengan pantai pantai lainnya di Belitung, penasaran? ayooo berwisata ke Pulau Belitung.
Vihara Dewi Kwan In
Tidak jauh dari Pantai Burung Mandi, terdapat satu lagi objek wisata sejarah. Vihara atau Kuil Dewi Kwan Im merupakan salah satu Vihara tertua dan terbesar di Pulau Belitung. Setelah berkunjung ke Pantai Burung Mandi, kami pun berlanjut ke Vihara ini. Objek wisata ini menurut saya hampir ada di setiap daerah, bahkan di luar negeri juga memiliki kuil dengan nama yang sama. Sebut saja di Penang Malaysia tepatnya di Kek Lok Si Temple terdapat patung Dewi Kwan In berdiri megah.
Untuk masuk ke dalam kuil ini, kita tidak dikenakan biaya sama sekali. Jadi, jangan lupa untuk singgah ke sini. Nah, karena merupakan tempat ibadah, hendaklah kita menjaga sikap dan kata selama berada disini. Tunjukkanlah rasa hormat kita walaupun kita berbeda, karena perbedaan itu sangat indah sekali. Ya kan?.
Patung Dewi Kwan In
Saat berkunjung ke sini, lagi ada perbaikan perbaikan kecil. Dan saat memandang ke atas bukit yang berada dibelakang kuil, terlihat sebuah patung Dewi Kwan Im berdiri kokoh, bagian kepalanya masih tertutup sebuah kain karena patung ini baru saja selesai dibangun. Patung yang berdiri tepat dihalaman belakang kuil yang berada diatas perbukitan ini dibuat menghadap ke arah laut jawa.
Kuil yang berada diperbukitan ini, masih dikelilingi hutan hutan yang membuat suasana menjadi sejuk. Dan dekat dari kuil ini terdapat sebuah aliran sungai dan menurut masyarakat setempat, aliran sungai tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, bahkan katanya juga bisa membuat awet muda loh. Penasaran mencobanya? ayooo ke Belitung.
Pantai Tambak
Satu lagi pantai yang kami datangi sore hari ini, dan ini adalah tujuan terakhir kami di Belitung Timur sebelum kembali ke kota Tanjung Pandan. Pantai Tambak yang terletak di Belitung Timur berjarak sekitar 75 KM dari Tanjung Pandan ini kami tempuh menggunakan sepeda motor. Akses jalan meunju ke Pantai ini pun sangat mudah, walaupun bagi pemula atau pertama kali ke sini seperti kami. Dengan bantuan aplikasi petunjuk arah akhirnya kami bisa sampai di Pantai Tambak.
Pantai yang mempunyai garis pantai yang lumayan panjang ini, juga ditumbuhi banyak pohon pohon pinus sepanjang pinggiran pantai. Walaupun belum terdapat fasilitas disini, tetapi pantai ini menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan. Pantai yang memiliki pasir putih dan halus ini memiliki daya tarik tersendiri, dengan nuansa yang masih alami dan tidak tampak bebatuan granit di Pantai Tambak ini.
Pantai Tambak - Belitung Timur
Pantai Tambak ini bisa dikunjungi secara gratis, bisa juga dijadikan tempat untuk berpiknik keluarga, meskipun tidak terdapat kursi kursi kayu dan warung disini. Kita bisa menggelar tikar dengan membawa bekal makanan dari rumah, waktu kami ke sini pantai ini terlihat sepi dari pengunjung dan sore itu angin bertiup cukup kencang bila dibandingkan saat berada di Pantai Burung Mandi.
Bagi yang hobi fotografi, tempat ini juga sangat cocok untuk diabadikan dengan landscape yang menawan. Selain itu, pantai Tambak juga dijadikan masyarakat setempat untuk mencari nafkah, bisa dilhat dari beberapa perahu nelayan lengkap dengan peralatannya berjejer di pinggiran pantai.
Waktu pun sudah semakin sore, dan saatnya kami menyudahi menghabiskan waktu di Pantai Tambak dan waktunya kembali ke asal yaitu ke Tanjung Pandan. Kembali ke Tanjung Pandan kami tempuh lebih kurang 1 jam, memang sore itu saya agak kencang mengendarai motor. Habis jalannya mulus banget dan sepi lagi, siapa coba yang tidak tergoda dengan kondisi jalan seperti itu. Dan salut banget sama pemerintah setempat yang sangat mendukung pariwisata didaerahnya, salah satunya adalah akses jalan sebagai sarana pendukung.
Pasir Putih Pantai Tambak - Belitung Timur
Alhamdulillah, akhirnya kami pun sampai dengan selamat di Tanjung Pandan sebelum matahari terbenam. Karena masih ada waktu , kamipun memanfaatkan sisa waktu disore hari untuk berfoto di depan tugu Batu Satam ikon nya Belitung, dan mengabadikan momen berfoto di marka jalan 0 KM nya Belitung. Kemudian kami melanjutkan santap sore mie Belitung, tapi bukan Mie Atep Belitung yang fenomenal itu ya.
Setelah santap sore, kamipun langsung beranjak menuju ke penginapan untuk melepas lelah setelah seharian berkeliling di Belitung Timur, ditemani sepeda motor matic yang menurut saya sangat boros konsumsi BBM, tetapi selama 3 hari 2 malam di Pulau Belitung kami sangat terbantu sekali. Selama beberapa hari disini saya sangat puas, karena cukup banyak tempat tempat wisata yang bisa saya jelajahi. Walaupun trip ini tidak mempunyai itinerary yang fixed dan persiapan yang dadakan, tapi bersyukur semuanya bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan.
Rumah Makan Belitong Timpo Duluk
Walaupun tadi sudah santap sore, hehehe sekarang waktunya santap malam. Malam terakhir di kota Tanjung Pandan ini kami bersantap di rumah makan Belitong Timpo Duluk, dari namanya sudah bisa ditebak kalau rumah makan ini dibuat dengan nuansa tempo dulu. Bahkan peralatan makan minum nya bertema tempu dulu, rumah makan ini menempati sebuah rumah lama masyarakat Belitung. Pokoknya kita akan terbawa ke masa masa zaman dahulu.
Untuk menu makan malam, kami memesan menu paket yang namanya 'Dulang Set' yaitu menu makanan yang terdiri berbagai macam makanan khas Belitong seperti Gangan Ikan / Gangan Darat, Ayam Ketumbar, Sate Ikan, Sayur Sambal Ati Ampela, Lalapan dan Sambal Serai. Ini merupakan budaya makan bersama yang disajikan dalam wadah bernama 'Dulang'. Untuk mempererat tali silahturahmi antar kerabat, keluarga maupun tamu kehormatan.
Dulang Set - Rumah Makan Timpo Duluk
Harga untuk menu Dulang Set pun tidak terlalu mahal hanya Rp 135.000 dan bisa untuk makan 2 orang, nah kalau untuk porsi 4 orang harga nya Rp 240.000. Menu dulang set belum termasuk air minum, jadi untuk minuman kita memesan terpisah. Nah, bagi kami memesan menu paket termasuk salah satu cara menekan budget traveling, selain sedikit menghemat, akan tetapi kita tetap bisa mencicipi beraneka ragam makanan, bila dibandingkan jika kita harus memesan satu persatu jenis makanan khas Belitung ini.
Kami Pun Kenyang - Dulang Set
Dan saatnya kami kembali ke penginapan, melepas penat dan beristirahat karena besok pagi kami harus kembali terbang balik ke Jakarta. Nah, serukan traveling sebagai backpacker.
Karena perjalanan ala backpacker ini sudah menjadi passion saya saat traveling, mulai dari persiapan sebelum keberangkatan, seperti berburu tiket pesawat promo. Dan waktu itu kebetulan kami dapat tiket promo dari salah satu travel online dengan potongan harga sebesar Rp 100.000/pax, untuk penerbangan Jakarta Tanjung Pandan. Sekarang banyak bertebar travel online yang menyediakan tiket pesawat dan hotel secara online, dan menurut saya mereka lebih banyak promo diskon jika kita memesannya melalui aplikasinya.
Selain tiket pesawat, jangan lupa untuk mencari penginapan. Sekarang ini semuanya sudah dimudahkan oleh kecanggihan teknologi, hanya dalam hitungan menit kita sudah mendapatkan berbagai macam informasi hotel hotel murah di berbagai daerah bahkan dunia, jadi semua persiapan saya dari tiket sampai booking hotel, biasa saya lakukan melalui aplikasi dari travel online. Apalagi kalau lagi ada 'perang' promo diskon, itu hal yang paling saya suka *termasuk kamu juga kan?*.
"The End"
Keep Traveling Keep Writing
EnryMazni - Selamat pagi Belitung, selamat idhul adha semuanya. Yap, hari kedua di Belitung tepatnya saat ini lagi lebaran haji. Dan ini pe...
EnryMazni - Selamat pagi Belitung, selamat idhul adha semuanya. Yap, hari kedua di Belitung tepatnya saat ini lagi lebaran haji. Dan ini pertama kali saya mencoba lebaran haji di kampung orang. Suasana lebaran haji di sini tidak jauh berbeda dengan daerah daerah lainnya di Indonesia. Ok, saya bagun lebih awal pagi ini, untuk siap siap pergi shalat idhul adha. Jam 06.00 saya dan travelmate Firman Abdul sudah siap untuk berangkat ke mesjid terdekat, dengan mengendarai sepeda motor kami pun mulai mencari lokasi tempat shalat. Arah sepeda motor kami mengikuti suara takbir berkumandang yang terdengar lantang pagi itu, lokasi mesjid yang tidak jauh dari Pantai Tanjung Pendam. Ternyata kami terlalu pagi datang ke mesjid Al Ihram di Jl Melati Tanjung Pandan ini, terlihat petugas mesjid masih sibuk membentang sajadah sajadah di halaman mesjid. Karena lokasi mesijd tidak jauh dari salah satu spot kunjungan wisata, kamipun menghabiskan waktu sejenak untuk menikmati matahari terbit di Pantai Tanjung Pendam.
Danau Kaolin - Belitung
Oh, ya rencana kami pada hari ini setelah selesai shalat, mau menuju ke Belitung Timur. Saatnya untuk menjelajah objek wisata daratan Belitung, sesuai dengan itinerary ada postingan saya yang pertama. Jadi, sebelum ke bagian Belitung Timur, kami menyempatkan untuk melihat objek wisata yang satu ini, kebetulan sekali dekat dengan mesjid tempat kami melaksanakan shalat Idhul Adha. Jadi, sekali dayung cuma satu pulau terlampaui *halah gak nyambung*. Berikut beberapa tempat lanjutan wisata Pulau Belitung yang kami kunjungi.
Pantai yang berlokasi di kota Tanjung Pandan ini, bisa menjadi alternatif bagi 'penikmat' pantai, Pantai Tanjung Pendam ini selain bisa dijadikan lokasi bersantai keluarga, juga dijadikan sebagai tempat nongkrong masyarakat Belitung, karena masih pagi, saat kami kesini air laut lagi surut dan ternyata ini adalah pantai berlumpur. Mungkin tidak cocok untuk dijadikan tempat aktifitas berenang saat air laut pasang. Ketika malam tiba, lokasi pinggiran pantai disulap menjadi lokasi tempat makan, jadi kamu bisa sekalian wisata kuliner Belitung. Banyak tempat tempat makan bermunculan pada malam harinya, dan sangat cocok untuk menghabiskan malam disini sambil bersantai bersama teman maupun keluarga sembari menikmati makan malam. Untuk masuk kedalam lokasi ini, kami cukup membayar Rp 2000 per motor. Selain berjejeran warung warung makan sepanjang lokasi, juga ada live musiknya.
Tanjung Pendam - Belitung
Jelajah Belitung Timur
Selesai melaksanakan shalat Idhul Adha, kamipun kembali ke penginapan untuk bersiap siap menempuh perjalanan jauh. Tapi, sebelum kembali ke penginapan, kami mencari sarapan pagi dulu, sarapan pagi ini kami mau mencicipi salah satu makanan yang katanya wajib dicoba. Ya, mie atep belitung yang menjadi salah satu wisata kuliner Belitung, bermodalkan map kami menyusuri jalan utama kota ini, tapi sayang sekali warung makan mie atep nya tutup. Saya tidak tahu pasti apakah masih terlalu pagi atau tutup karena moment lebaran haji, akhir kata kami tidak bisa mencicipi mie yang fenomenal dikalangan travelers.
Danau Kaolin
Kemudian, kami melanjutkan perjalanan menuju bagian timur pulau Belitung, untuk melihat apa saja tempat wisata Belitung Timur. Dalam perjalanan ke sana kami menyempatkan untuk melihat sejenak ke danau kaolin, danau yang masih berada di daerah Kabupaten Belitung ini termasuk salah satu tempat wisata favorit para wisatawan. Danau berpasir putih dengan birunya air didalamnya, membuat tempat ini menjadi spot photo favorit. Danau bekas galian tambah timah ini sudah tidak digunakan lagi, dan saat ini menjadi tempat wisata di Belitung.
Kamipun tidak berlama lama berada di danau, karena perjalanan menuju Belitung Timur masih panjang. Dengan menempuh waktu lebih kurang 1,5 jam menggunakan sepeda motor, dan hanya bermodalkan Maps dari handphone sebagai petunjuk arah. Kondisi jalanan menuju ke sana, tergolong sepi, baik dari kendaraan yang lalu lalang dan juga jarang jarangnya rumah penduduk di kanan kiri jalan. Serasa itu jalan negara milik pribadi sangking sepinya *hahaha*, apalagi aspal jalanannya mulus banget. Berikut beberapa tempat wisata Belitung selain pantai.
SD Muhammadiyah Laskar Pelangi
Siapa yang tidak mengenal sekolah yang amat sangat terkenal ini, sekolah yang menjadi settingan di film Laskar Pelangi ini sudah sangat terkenal, khususnya dikalangan para traveler. Lokasi sekolah laskar pelangi berada di daerah Gantong Belitung Timur ini lebih dikenal dengan sebutan 'Sekolah Laskar Pelangi'. Dan saat ini menjadi salah satu tempat wisata di Pulau Belitung bahkan bisa dikatakan sebagai icon wisata Pulau Belitung, khususnya Kabupaten Belitung Timur. Saat kami tiba disini, para pengunjungnya masih belum terlihat ramai, untuk masuk ke tempat ini cukup merogoh kocek Rp 3000/orang.
Sekolah Replika Laskar Pelangi - Belitung TImur
Saat kami berkeliling seputaran sekolah ini, terlihat disalah satu sisi dinding sekolah bertopang kayu. Sekolah replika laskar pelangi ini, dibangun disebuah lahan pasir terbuka. Selain SD Muhammadiyah, disekitaran lokasi ini juga terdapat gallery 'Laskar Pelangi', gallery yang berisi berbagai macam souvenir dan kerajinan tangan ini bisa dikunjungi secara gratis. Tidak jauh dari SD Laskar Pelangi, tepatnya diseberang jalan raya, masih ada satu tempat lagi menjadi spot favorit pengunjung yaitu 'Rumah Keong".
Museum Kata Andrea Hirata
Selanjutnya kami mengunjungi museum Kata by Andrea Hirata, salah satu karyanya yang dijadikan film 'Laskar Pelangi', film yang membuat Belitung lebih banyak dikenal dan dikunjungi para wisatawan. Untuk masuk ke museum ini, kita harus membayar sebesar Rp 50.000/orang plus mendapatkan satu buah buku karangan Andrea Hiratanya, terlihat jelas penekanan yang tertulis di loket penjualan tiket, bahwa 'museum ini dikhususkan bagi pecinta sastra'. Bukan berarti tidak diperbolehkan bagi yang tidak suka dengan sastra, maksudnya dari tulisan tersebut mungkin nanti jangan ada penyesalan setelah membeli tiket seharga Rp 50.000, tapi saat melihat langsung didalamnya tidak sesuai dengan espsektasi pengunjung. Tapi sayang sekali, waktu kami tiba disini, museumnya tutup karena bertepatan dengan lebaran haji.
Museum Kata Andrea Hirata - Belitung Timur
Tampak depan musem ini bercorakan warna warni yang nyentrik, dengan beberapa lukisan lukisan dindingnya. Lokasi museum kata, berada tepat ditengah tengah perkampungana masyarakat. Jangan bayangkan bangunan museum kata ini, seperti layaknya bangunan museum museum lainnya. Karena museum Andrea Hirata, bentuknya sama seperti rumah rumah penduduk setempat.
Jadi, tidak lengkap wisata anda kalau belum mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata. Karena museum ini adalah termasuk bagian dari rangkaian wisata sekolah laskar pelangi tadi. Jujur, sebenarnya penasaan sekali sama isi dan bentuk didalam museum ini, tapi apakan daya, kami berkunjung bukan pada moment yang tetap, dikarenakan hari ini adalah lebaran haji.
Kampoeng Ahok
Ini neh salah satu tokoh yang sangat fenomenal saat ini, Ahok atau nama lengkapnya Basuki Tjahaja Purnama lahir dan besar di Belitung, beliau hijrah ke Jakarta sebagai Gubernur yang dulunya adalah Bupati Belitung Timur. Lokasi kampoeng Ahok terletak di ibukota kabupaten Belitung Timur ini menjadi tujuan kami berikutnya. Rumah panggung khas Belitung ini dijadikan sebagai daya tarik wisatawan saat berada di Pulau Belitung, rumah yang diberi nama 'Kampoeng Ahok' berada tepat didepan rumah utama orang tua beliau.
Kampoeng Ahok - Belitung Timur
Dan pastikan bahwa kamu sudah berphoto didepan papan penanda kampoeng ahok, biar lebih eksis. Nah, untuk masuk kedalam rumah panggung kampoeng Ahok ini, tidak dikenakan biaya alias gratis. Jadi, jangan sampai kamu tidak masuk dan melihat lihat lebih dekat suasana dalam rumah panggung khas Belitung ini.
Kami pun tidak berlama lama berada disini, karena waktu sudah tengah hari dan sudah saatnya untuk 'wisata' perut. Kamipun menuju ke sebuah tempat makan yang cukup besar, dan ini merupakan tempat persinggahan para travel agent saat membawa rombongan tour. Seperti apakah tempatnya? ditunggu postingan selanjutnya.
Nah, itu beberapa tempat wisata di Belitung yang harus kamu datangi setelah wisata pantai.
Watch My Video
Keep Traveling Keep Writing
EnryMazniDotCom - Belitung lagi? yaaa ini masih lanjutan cerita belitung trip saya dan tentunya masih bersama travelmate Firman Abdul. Set...
EnryMazniDotCom - Belitung lagi? yaaa ini masih lanjutan cerita belitung trip saya dan tentunya masih bersama travelmate Firman Abdul. Setelah dua postingan sebelumnya saya berbagi mengenaia objek wisata pulau Belitung yang saya kunjungi, nah pada postingan ini saya juga masih mau berbagi tempat tempat lainnya yang menarik dan harus dikunjungi. Setelah sebelumnya saya menjabarkan beberapa pulau pulau di Belitung yang sangat menarik, seperti Pulau Batu Garuda, Pulau Kapal Berlayar, Pulau Lengkuas dan Pulau Kepayang, saatnya saya bercerita keseruan kami mengexplore bagian daratan pulau belitung ini. Dengan menggunakan kendaraan bermotor, membuat langkah saya lebih leluasa untuk estapet dari satu tempat ke tempat lainnya, dan salah satunya yang akan dikunjungi adalah Pantai Tanjung Tinggi.
Pantai Tanjung Tinggi - Belitung
Perjalanan berkeliling antar pulau atau lebih sering disebut dengan island hopping berakhir sekitar pukul 15.00 wib. Kami pun melanjutkan langkah kaki menuju parkiran motor dan memastikan kembali barang barang bawaan tidak ada yang tertinggal. Dan sebelum benar benar meninggalkan pantai Kelayang ini, kami mengarahkan laju motor ke sebuah area terbuka masih dalam satu kawasan pantai kelayang. Ada satu spot disudut lapangan yang harus kami jadikan sebagai tempat mengabadikan moment, sebagai bukti nyata bahwa kami sudah menginjakkan kaki di pulau laskar pelangi ini. Penasaran kan spot seperti apakah itu?.
Ok, salah satu spot wajib untuk berphoto adalah terdapat tulisan "Welcome To Belitong", sama halnya di tempat tempat wisata daerah lainnya, pasti mempunyai tulisan seperti saya sebutkan tadi.Dan itu adalah bukti otentik bahwa kita sudah berkunjung ke sana. Masih berada dilokasi yang sama, sejenak kami beristirahat sambil menikmati es doger, sembari membahas sedikit tentang pantai Tanjung Tinggi yang bakal kami datangi. Lokasi Pantai Tanjung Tinggi tidak terlalu jauh dari Pantai Kelayang tempat kami saat inni, hanya membutuhkan waktu 10 sd 15 menit dengan kendaraan bermotor.
Pantai Tanjung Tinggi
Di Pulau Belitung sangat banyak pantai pantai yang sangat cantik dan berpasir putih bisa kita temui, salah satunya adalah Pantai Tanjung Tinggi ini, pantai yang berlokasi di Kabupaten Belitung ini berjarak lebih kurang 30 KM dari pusat kota Tanjung Pandan. Pantai yang memiliki hamparan pasir putih dengan kejernihan airnya serta bebatuan granit menambah daya tari tersendiri bagi para wisatawan. Bagaimana tidak, selain kemolekan pantainya, ternyata disini pernah di jadikan lokasi syuting film "Laskar Pelangi". Banyaknya bebatuan besar disetiap pantai atau pulau menjadi keunikan tersendiri bagi Belitung, pantai Tanjung Tinggi ini juga dijadikan sebagai area bermain air seperti berenang, arus ombak di pantai ini terbilang kecil karena pantai ini berbentuk teluk kecil, tetapi tetap harus berhati hati juga ya.
Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Tanjung Tinggi memiliki panjang lebih kurang 100 meter, dilokasi ini juga terdapat warung warung kecil kecil yang berjejer rapi dipinggir pantai, sangat cocok untuk arena bermain anak dan kumpul keluarga. Di sisi lain Pantai Tanjung Tinggi ini, terdapat jejeran batu granit yang berukuran besar, sehingga kita bisa menaiki ke batu untuk berphoto dengan latar belakang pantai Tanjung Pinggir tadi. Dan apabila kita mengunjungi pada sore hari, kita bisa melihat langsung matahari terbenam di ujung lautan. Aktifitas lain yang bisa kita lakukan disini selain berenang adalah memancing, snorkeling, menyelam, atau bermain jetski sewaan atau menyewa kano untuk melakukan penjelajahan kecil kecilan seputaran pantai Tanjung Tinggi ini.
Area untuk mengambil gambar selain pantai dan bebatuan granit, kita juga bisa berphoto disebuah batu yang bertuliskan "Disini Merupakan Lokasi Syuting Film Laskar Pelangi". Film yang dibuat berdasarkan novel karya Andrea Hirata ini, mendapatkan perhatian terbesar di Indonesia. Jadi, kalau ke Pantai Tanjung Tinggi jangan lupa untuk cekrek cekrek disini ya. Kalau tidak, sepertinya belum sah deh ke Belitungnya. Karena pulau Belitung lebih dikenal juga sebagai pulai "Laskar Pelangi".
Batu Granit - Pantai Tanjung Tinggi
Mengingat sudah sore, kamipun melanjutkan ke pantai berikutnya. Pantai yang letaknya sedikit jauh, tetapi tidak memakan waktu lama untuk sampai disini. Karena sehabis dari pantai ini kami berencana ingin melihat sunset dari sebuah bukit, jadi kami harus berburu dengan waktu.
Pantai Jimbaran
Pantai yang tidak begitu jauh dari pantai tanjung tinggi salah satu pantai yang wajib dikunjungi, masih digaris pantai yang sama dengan pantai tanjung tinggi dan pantai tanjung kelayang memiliki hamparan pasir pantai yang putih. Disini juga terdapat sebuah resort yaitu Jimbaran Belitung Highland Resort tepatnya berada di desa Sijuk. Selain itu juga tersedia permainan air yang pertama ada di Indonesia, yaitu Wibit Floating Sea Waterpark atau lebih dikenal dengan Wibit Belitung Highland Resort. Merupakan sebuah permainan air yang berada tidak jauh dari bibir pantai, permainan yang mengutamakan keseimbangan ini sangat seru bila dimainkan berkelompok. Tapi sayang waktu saya kesana, permaianan Wibit Foating ini lagi di maintenance, padahal saya ingin sekali untuk mencobanya, apalagi berhubungan dengan air sepertinya bakalan seru sekali ya.
Bukit Berahu
Selesai menikmati santai sore di pantai Jimbaran, kami melanjutkan ke tujuan akhir yaitu bukit Berahu. Bukit Berahu berada di desa Tanjung Binga tidak terlalu jauh dari pusat kota Tanjung Pandan, lebih kurang 18 km. Bukit Berahu saat ini memang menjadi objek wisata yang digemari penduduk lokal maupun para wisatawan. Dari atas perbukitan kita bisa melihat sebuah pemandangan pantai bukit Berahu dan apabila dikunjungi sore hari kita bisa sekalian menikmati sunset dari atas perbukitan. Di sini juga terdapat restoran restoran yang menyajikan makanan makanan khas Belitung, dengan suguhan pemandangan laut dari perbukitan.
Sunset Bukit Berahu
Beruntung sekali kami sore ini, masih bisa menikmati sunset dari atas Bukit Berahu ini, walaupun saat pertama sampai di gerbang masuk, kami tidak diizinkan sama penjaganya karena sudah ditutup. Untung punya travelmate yang handal, akhirnya si pemarah tamah teman saya ini berhasil membujuk si penjaga gerbang untuk mengizinkan kami masuk walau hanya sebentar. Mungkin si penjaganya kesian melihat kami sudah datang jauh jauh ke sini hanya untuk menyaksikan proses terbenamnya matahari secara langsung. Dan itu adalah salah satu kegiatan yang wajib apabila kita berwisata ke daerah pantai.
Tidak perlu lama lama berada disini, karena setelah menyaksikan sunset kami pun beranjak pergi menuju penginapan. Penginapan kami mungkin sedikit jauh dari pusat kota Tanjung Pandan, dan itu tidak masalah, karena selama berada di Belitung kami tetap bisa kemana mana dengan menggunakan sepeda motor sewaan tadi. Penginapan yang kami sewa pun tergolong murah, hanya Rp 300.000 untuk 3 hari 2 malam, fasilitas yang disediakan juga bagus banget, seperti AC, kamar luas, ada lemari pakaian, bed dengan ukuran kingsize, kamar mandi didalam plus showernya. Dan dengan semua itu menurut saya sudah cukup untuk beristirahat setelah seharian berpetualang di Belitung.
Homestay Murah
Dan untuk menu makan malam kami hari ini adalah ikan bakar, lauk 'sisa' makan siang kami tadi di Pulau Kepayang, Hemat yaaaaa.
Keep Traveling Keep Writing
EnryMazniDotCom - Pada postingan sebelumnya Belitung episode 1 *Kayak sinetron aja pakai episode segala*, sudah saya tulis beberapa tempat ...
EnryMazniDotCom - Pada postingan sebelumnya Belitung episode 1 *Kayak sinetron aja pakai episode segala*, sudah saya tulis beberapa tempat objek wisata yang akan saya kunjungi. Dari wisata laut sampai wisata daratnya, walaupun hanya punya waktu 3 hari 2 malam disini, saya dan travelmate akan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin dengan kurun waktu terbilang pendek. Walaupun sebenarnya mau lebih lama stay disini biar bisa explore pulau Belitung dari A sampai Z, sebenarnya masih ada keinginan saya untuk kembali ke pulau Belitung ini, rasanya belum puas menikmati pulau pulau di Belitung dengan taman bawah lautnya yang indah banget. Pantai pasir putih yang terbentang panjang dengan air laut yang jernih serta kebiruan. Pulau Belitung menjadi salah satu tempat favorit untuk dikunjungi oleh para wisatawan, dengan potensi wisata yang mempunyai daya tarik sendiri. Seperti batu granit yang besar besar seolah olah tumbuh dari atas permukaan tanah.
Tugu Batu Satam - icon Belitung
Hari pertama landing dipulau ini, saya langsung mengeksekusi itinerary pertama yaitu island hopping dari pantai Kelayang. Dengan menggunakan sepeda motor dari bandara, saya langsung menuju pantai Kelayang lebih kurang 30 menit perjalanan. Pantai Kelayang merupakan salah satu tempat untuk memulai perjalanan keliling pulau pulau. Disini banyak kapal kapal penduduk yang berbaris rapi di bibir pantai, kapal kapal inilah yang akan membawa saya dan rombongan lainnya menuju ke objek wisata pulau pulau. Pantai Kelayang merupakan pintu akses utama untuk para pengunjung yang mau island hopping.
Karena menjadi pintu akses utama, maka tidak heran kalau lokasi pantai Kelayang ini sudah memiliki fasilitas fasilitas yang memadai. Seperti, tersedianya lokasi parkir kendaraan bermotor dan mobil, bahkan kendaraan sekelas bus pariwisata pun bisa parkir dengan leluasa di lapangan terbuka yang sudah disediakan. Selain itu, berdiri juga warung warung kecil yang menyediakan berbagai macam kebutuhan, seperti makanan berat, beraneka macam camilan, bahkan beberapa warung pun menjual sandal jepit, celana pendek dll. Fasilitas lainnya yang tak akan di lupakan oleh pihak pengelola adalah toilet, yaaa ini salah satu hal wajib tersedia di tempat tempat wisata.
Boat di Pantai Kelayang - Belitung
Pulau Batu Garuda
Belitung selain dikenal dengan penghasil timah, ternyata Belitung juga mempunyai batu granit yang besar besar dan hampir disetiap pulau di Belitung memilikinya. salah satunya adalah pulau batu granit ini, pulau yang berada tepat dilepas pantai Kelayang ini mirip dengan kepala seekor burung. Pulau yang di 'tenggeri' batu granit kepala burung ini dinamai masyarakat setempat pulau batu Garuda, alasannya simpel seh, karena batu granit ini membentuk mirip dengan kepala burung garuda.
Pulau Batu Garuda - Belitung
Pulau batu garuda adalah spot pertama yang dikunjungi dalam rangkaian island hopping saya, dengan menggunakan boat lebih kurang 10 menit dari pantai Kelayang. Pulau batu garuda menjadi salah satu spot favorit bagi para pengunjung, karena keunikan bentuk batu granit yang benar benar mirip sekali dengan kepala burung garuda. Dipulau ini, boat tidak akan merapat ke pulaunya, karena spot yang tepat untuk melihat nya adalah dari tengah laut saja.
Pulau Batu Berlayar
Selesai dari spot pulau batu garuda, saya dan rombongan boat melanjutkan ke spot pulau berikutnya. Pulau kecil ini tidak terlalu jauh keberadaanya dari pulau batu garuda tadi. Penduduk setempat menyebutnya dengan pulau batu berlayar, pulau kecil yang dipenuhi dengan batu batu granit yang berformasi seperti layar sebuah kapal. Tidak ada pepohonan yang tumbuh di pulau ini, hanya batu batu granit yang memenuhi setiap sudut pulau ini. Batu besar yang berdiri secara vertikal seperti layar diatas pulau pasir seumpama kapalnya, maka dari itu di beri nama dengan pulau batu berlayar.
Pulau Batu Berlayar - Belitung
Untuk mendapatkan spot terbaik dipulau ini, para pengunjung di persilahkan untuk turun langsung dan berkeliling keliling pulau yang kecil ini. Sangat disarankan bagi yang tidak tahan panas, sebaiknya menggunakan payung atau pelindung panas, karena tidak ada satupun pohon yang tumbuh disini. Waktu terbaik berkunjung dipulau ini adalah saat air surut, karena saat air pasang pasir putih pulau batu berlayar akan tertutup dengan air laut. Jadi, saran tanyakanlah kepada boat tour kapan waktu terbaik untuk mengunjunginya.
Pulau Lengkuas
Ini adalah pulau yang menjadi favorit para wisatawan, kenapa? simak beberapa kelebihan pulau ini dibandingkan dengan dua pulau sebelumnya. Pulau lengkuas mempunyai air yang jernih, kalau saya mendesrikpsinya seh bening, bukan jernih lagi. Tidak jauh dari pulau ini terdapat area spot untuk snorkeling, aktifitas snorkeling ini biasa dilakukan setelah mengunjungi daratan pulau ini. Salah satu spot yang paling disuka sama wisatawan adalah mercusuar nya, mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1882 ini memang menjadi daya tarik tersendiri di Belitung. Sampai saat ini, mercusuar masih berfungsi dengan baik untuk mengatur lalu lintas laut di pulau Belitung, baik kapal masuk maupun keluar dari pulau ini. Untuk naik ke puncak mercusuar, cukup sediakan uang sebesar Rp 5000/orang. Dan sebelum masuk kedalamnya kita harus membuka alas kaki dan membersihkan kaki kita dari pasir pasir pantai yang melekat, karena kebersihan mercusuar benar benar dijaga.
Mercusuar Pulau Lengkuas - Belitung
Sama seperti pulau lainnya, pulau lengkuas juga terdapat banyak batu batu granit yang besar dan unik, dan terbentang luas sepanjang garis pantai pasir putih yang membuat saya ingin tiduran diatasnya. Berbeda dengan dua pulau tadi, disini tersedia warung warung makan, jadi kita bisa sejenak beristirahat sambil menikmati makanan. Jangan lupa pesan kelapa mudanya ya, biar lebih afdol ke pantainya, untuk sebuah kelapa bulat utuh dijual seharga Rp 20.000. Batu batu granit yang ada di pulau ini juga menjadi spot photo yang bagus loh, seolah olah batu granit menjadi iconnya pulau pulau di Belitung ini.
View Dari Atas Mercusuar - Belitung
Karena menurut saya terlalu mahal *mau murah? bawa sendiri keles*, akhirnya saya hanya membeli minuman fre*h tea untuk menghilangkan rasa haus yang tidak tertahankan *Mulai deh hiperbolanya*. Kemudian rasa sesal timbul setelah meneguk minuman tadi, pas mau bayar harganya gilaaaaaa banget, pasti pak menteri perdagangan tidak pernah blusukan ke sini *hahaha*, bagaimana tidak satu botol fre*h tea dijual Rp 15.000, *lemas hayati bang pas mau bayar*. Ok, kita tinggalkan dunia perdagangan tadi, tidak jauh dari warung makan, ada penangkaran anak anak penyu yang unyu unyu loh, jadi kalian wajib melihatnya.
Pulau Lengkuas ini tidak terlalau luas, nah demi menjaga kelangsungan hidup lingkungan para pengunjung disarankan membawa air minum sendiri, dan jangan lupa bekas botol minumnya dibawa kembali ke daratan Belitung untuk dibuang ke tempat sampah. Ingat ya kalau tidak kita yang menjaganya siapa lagi?, ini semua demi menjaga kelestarian alam yang tentunya nanti dinikmati anak cucu kita. Ini tidak hanya berlaku di pulau lengkuas aja loh, tetapi dikehidupan sehari hari kita juga perlu diterapkan.
Pulau Kepayang
Ini adalah pulau ke empat yang dikunjungi dalam rangkaian tour island hopping saya dan para rombongan lainnya. Di pulau ini saya tidak berkunjung dalam rangka berwisata, tapi pulau Kepayang ini dijadikan sebagai pulau perhentian untuk istirahat makan siang. Semua boat kapal yang melakukan rangkaian island hopping akan membawa rombongan pengunjung ke pulau ini, walaupun sebagai pulau peristirahatan, tetapi disini mempunyai pasir pantai yang putih dan air laut biru yang terbentang luas dihadapan. Banyak pepohonan rindang yang tumbuh dipulau ini yang membuat suasana lebih nyaman untuk bersantap siang sambil di sepoi sepoi in sama angin laut.
Menu Lunch Rp 140.000 - Belitung
Fasilitas yang tersedia disini ada musholla, warung makan, berbagai panganan hasil laut disediakan disini. Untuk lebih hemat mereka juga menyediakan menu paket buat lunch , karena saya hanya berdua, jadi biar lebih hemat kami memesan paket lunch seharga Rp 140.000 terdiri dari sebakul nasi, tumis kangkung, cumi goreng tepung, sate udang, ikan bakar yang ruarrr biasaaaa besarnya *lebay*, gulai asam pedas ikan dan gratis teh atau kopi yang sudah tersedia disebuah booth. Jadi kita tinggal pilih mau minum teh atau kopi dan disediakan gula juga.
Untuk penyajian makanannya tidak terlalu lama, begitu juga kami menyantapnya tidak butuh waktu yang lama kok *hahaha laper atau baper ne*. Oh ya karena kami adalah dua makluk yang nyempil pada rombongan yang sudah membeli paket tour all in, termasuk makan siangnya, dan kami harus membeli sendiri untuk makan siangnya. Kami hanya membayar sewa kapal sebesar Rp 250.000/2 orang, istilah kerennya "kami bak benalu yang menempel dipohon kapas" *hah? emang ada?*.
Pulau Kepayang menjadi tujuan terakhir saya hari ini, setelah lahap dengan sajian makan siangnya sampai sampai satu ekor ikan bakar kami mintak bungkusin untuk lauk makan malam nanti *hemattttt beb*. Disini juga disediakan untuk bilas dan ganti baju, karena sesampai nanti di pantai kelayang kami akan melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat berikutnya. Jadi, kesempatan istirahat dipulau ini kami gunakan untuk ganti baju tetapi tidak pakai acara mandi atau bilas *hemattt lagi beb*.
Granit, Awal Segalanya - Belitung
Sesampai di pantai Kelayang, kami pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih ke abang boat nya. Karena sudah mengizinkan kami menjadi 'benalu' dikapalnya, dan terima kasih juga buat rombongan yang kami benalu in sudah menerima keberadaan kami di tengah tengah kehangatan mereka. Dan kamipun berpisah dengan para rombongan tanpa rasa sedih sedikitpun *loh ini apaan coba*, dan kami harus melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat lainnya karena masih ada waktu tersisa sampai malam hari, sebuah sepeda motor matic pun menghantarkan kami. Itu lah beberapa pulau pulau di Belitung yang sudah kami kunjungi.
Keseruan Lainnya
Ngapain Bro? - Pulau Batu Berlayar
Terjepit? Yakin? - Pulau Batu Berlayar
Wefie - Pulau Batu Berlayar
Mercusuar Feat Me - Pulau Lengkuas
Kemanakah 2 makluk ini akan berkunjung selanjutnya?.
Baca Juga : Lokasi Syuting "Laskar Pelangi" : Pantai Tanjung Tinggi (Bag-3)
Jangan Lupa Nonton Juga Videonya
Keep Traveling Keep Writing
EnryMazniDotCom- Jalan lagi, hehehe traveling memang tidak menjadi keharusan bagi saya pribadi, tetapi yang namanya sudah menjadi sebuah h...
EnryMazniDotCom- Jalan lagi, hehehe traveling memang tidak menjadi keharusan bagi saya pribadi, tetapi yang namanya sudah menjadi sebuah hobi kalau tidak melanglang buana rasanya ada yang kurang seh *Ngelessss*. Ya sejauh ini dan masih punya kesempatan kenapa tidak dimanfaatin untuk menyalurkan hobi jalan saya. Bersama travelmate si Firman Abdul, kali ini saya mencoba untuk backpacker an dalam suasana lebaran haji mengunjungi beberapa objek wisata pulau Belitung. Kebetulan lebaran haji tahun ini saya tidak merayakan bersama keluarga, dikarenakan sesuatu hal yang tidak bisa saya jabarkan disini *Serius Amat*. Dan apa salahnya sesekali mencoba nge trip dalam nuansa lebaran dan gimana rasanya ya?.
Tujuan saya kali ini adalah ke sebuah pulau yang termasuk dalam kawasan pulau sumatera, sebuah pulau yang dikenal semenjak hadirnya sebuah film yang diadaptasi dari buku karangan Andrea Hirata yaitu "Laskar Pelangi". Tahukan nama pulau tersebut?. Pulau yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata baik dalam negeri maupun mancanegara, pulau yang menyimpan keindahan taman bawah laut dan tidak kalah dengan wisata bahari lainnya yang terdapat di Indonesia.
Pulau Lengkuas - Belitong
Belitung / Belitong
Belitung, atau warga setempat biasa menyebutnya dengan Belitong. Nama yang diambil dari jenis siput laut ini sangat terkenal dengan lada putihnya dan tambang galian pasir timah, dan Tanjung Pandan menjadi ibukota pulau Belitung ini. Belitung saat ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata semenjak dirilisnya sebuah film karya Riri Riza yang berjudul Laskar Pelangi, dengan objek utamanya adalah sekolah replika laskar pelangi atau SD Muhammadiyah di daerah Gantong, menjadi daya tarik wisatawan ingin melihat secara langsung bentuk sekolahnya. Selain itu, Belitung juga menyimpan wisata bawah laut yang tak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.
Pulau Belitung terdiri dari 2 Kabupaten, Kabupaten Belitung yang beribukotakan Tanjung Pandan dan satu lagi Kabupaten Belitung Timur beribukotakan Manggar. Pulau Belitung kaya akan hasil lautnya, tak heran berbagai macam makanan olahan ikan pun menjadi santapan mereka sehari hari, selain akrab dengan kehidupan bahari hasil lautnya, Belitung juga juga mempunyai sumber daya alam seperti timah.
Welcome To Belitong
Perjalanan pun kami awali dari bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, dengan menggunakan maskapai Sriwijaya pada pukul 06.20, untuk jadwal keberangkatan masih on schedule ya tidak seperti maskapai tetangga yang banyak di komplain karena ke delay an nya. Karena kalau delay rencana yang sudah di susun selama trip belitung bakalan kacau balau deh. Mengingat kami hanya mempunyai waktu 3 hari 2 malam untuk meng explore Belitung dari mulai laut dan daratannya *Tim Expedisi Abal Abal*. Perjalanan lebih kurang 60 menit penerbangan terasa begitu lama sekali, karena saya sudah tidak sabar sekali kaki ini untuk menginjak pulau laskar pelangi. Pulau yang sudah menjadi target saya beberapa tahun sebelumnya dan alhamdulillah keinginan itu tercapai juga.
Beberapa kebutuhan untuk keperluan selama di Belitung pun sudah dipersiapkan, dari mulai penginapan sampai dengan penyewaan sepeda motor, sesampai di bandara Belitung kami pun sudah ditunggu sama abang sewa motornya. Motor diantar ke bandara dan kami pun bertransaksi serah terima motor di bandara, untuk sewa motor nya per hari Rp 75.000. Jadwal pagi ini kami harus bergegas menuju pantai Kelayang untuk mencari penyewaan kapal motor, dari bandara dengan menggunakan Waze akhirnya kami sampai di pantai Kelayang, salah satu pantai yang menjadi lokasi untuk memulai tour hopping island.
Suasana pagi ini memang terlihat ramai aktifitas sepanjang area pantai, bus bus pariwisata mulai berdatangan membawa rombongan rombongan yang sudah membooking melalui para travel agent, hanya kami yang nekat go show ke sini dan berharap bisa dapat tumpangan atau nyempil ke dalam rombongan lainnya. Sebelum memulai perburuan mencari rombongan yang bisa kami tempel nantinya, kami duduk sejenak di pinggiran pantai untuk menyantap nasi goreng yang kami bawa dari jakarta, ya istilah kerennya "Bawa Bekal" hehehe, kan lumayan bisa menghemat pegeluaran pagi ini untuk sarapan. Walaupun sebakul bekal nasi goreng nya dimasak malam sebelum keberangkatan, tapi rasanya tetap yummy kok untuk disantap pagi ini.
Tidak ada teh manis hangat untuk sarapan pagi ini, hanya sebotol air putih yang sudah dipersiapkan dari rumah lah yang mendampingi menu sarapan nasi goreng ini. Ohhhh berdayakanlah apa yang bisa kamu berdayakan untuk perjalanan kamu, karena bisa menekan budget mu untuk makanan dan minuman, lagi lagi kata kata hemat selalu menemani dalam setiap perjalanan backpacking saya, dan ini adalah hal wajib yang selalu saya persiapkan, khususnya membawa botol minuman selama trip berlangsung.
Travelmate Firman
Urusan perut saat ini sudah terselesaikan, hahaha saatnya bergeriliya mencari tumpangan atau share cost untuk ikutan tour hopping island hari ini, apapun alasannya kami harus dapat ikutan tour pulaunya, karena menurut itinerary yang sudah tersusun dan disahkan oleh pihak berwenang *formal banget ya*, hari pertama di Belitung kami harus tour pulau *Maksa Ya*. Nah untuk urusan beramah tamah dengan orang lain, travelmate saya Firman sangat ahli dibidangnya, jadi saya hanya menjadi follower, dialah yang kesana kemari mencari dan bertanya ke setiap rombongan atau yang punya kapal, apakah kami bedua bisa ikutan nyempil di kapal atau rombongan yang mereka bawa?.
Karena kalau hanya berdua untuk menyewa kapal tour pulaunya terlalu mahal, sekitar Rp 400.000 sd 500.000 / kapal, nah ujung ujungnya cost untuk trip hemat kali ini jadi bengkak dunk dan namanya bukan backpacker an lagi kalau tidak bisa menekan bugdet perjalanan. Pokoknya harus berusaha dulu ya mencari tebengan untuk share cost kapalnya sampai titik darah terakhir *para pejuang low price*. Menurut saya seh, seseorang yang disebut backpacker itu adalah para penikmat jalan jalan dengan budget murah tetapi tidak mengeyampingkan urusan kualitas selama perjalanannya, bukan sampai menyiksa diri demi menghemat pengeluaran.
My travelmate, Firman pun mulai berkeliling area pantai, bertanya sana sini ke setiap orang yang di curigai sebagai yang punya kapal, dan saya seperti kerbau dicocok hidungnya alias menjadi pengikut firman yang lagi mondar mandir mencari target sasaran. Akhirnya kami bertemu dengan 1 rombongan terdiri dari 3 orang cewek yang sudah memesan paket tour pulau untuk pagi ini, kami pun tidak sungkan untuk langsung menyapa mereka, ehhhhh salah, bukan kami tapi firman sang peramah tamah yang menyapa dan memulai percakapan bersama mereka, tanpa basa basi panjang dan to the point, firman mengajak mereka untuk share cost sewa kapal yang sudah mereka pesan duluan, kan lumayan hemat untuk Rp 500.000 dibagi 5 orang daripada mereka hanya share cost nya bertiga.
Mercusuar di Pulau Lengkuas
Sebenarnya mereka tidak keberatan seh untuk share cost kapal, tetapi kenyataannya mereka juga harus kecewa dengan kapal yang akan membawa mereka pagi ini, kapalnya rusak dan kata pemilik kapalnya mereka akan memulai tour pada pukul 13.00. Ya, tidak masalah seh bagi kami, walaupun harus mulai tour disiang hari, tapi sebelum kami memutuskan untuk ikut dengan mereka nanti siang, tidak ada salahnya untuk mencoba berburu lagi mencari rombongan kapal lain yang berangkat pagi ini, sebelum berpisah *asyikkkkk* kami pun meminta kontak mereka untuk memudahkan komunikasi nantinya jika kami tidak mendapatkan kapal lain yang berangkat pagi ini.
Setelah berjuang dengan penuh semangat, akhirnya kami berhasil mendapatkan kapal lain yang sudah punya rombongan, dan sekali lagi my travelmate siperamah tamah firman lah yang berhasil membujuk rayu guide tournya, dan pastinya tidak lupa juga meminta izin kepada rombongan tadi untuk bisa menerima kehadiran kami ditengah tengah mereka *Keluarga Cemara*. Untuk biaya sewa kapalnya kami cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 250.000/2 orang, bagaimana? murah tidak?? ini yang namanya backpacker sang penekan budget, tetapi tidak mengurangi kualitas jalan jalannya.
Baiklah, saya akan share itinerary 3 hari 2 malam di Belitung, tempat apa saja yang bisa kami kunjungi selama beberapa hari di pulau ini?, dengan waktu yang terbilang singkat ini kami mencoba untuk memanfaatkannya untuk mengunjungi wisata laut dan objek objek wisata yang ada di daratan Belitung. Simak beberapa tempat wisata pulau Belitung berikut ini.
Hari Pertama
1 Sampai bandara Belitung
2 Pantai Tanjung Kelayang (hopping Island)
3 Pulau Batu Garuda
4 Pulau Batu Berlayar
5 Pulau Lengkuas
6 Pulau Kepayang
7 Pantai Tanjung Tinggi
8 Pantai Jimbaran
9 Bukit Berahu (Sunset)
Hari Kedua
10 Shalat Idhul Adha di Mesjid Al Ihram
11 Pantai Tanjung Pendam
12 Danau Kaolin
13 SD Mumammadiyah (Laskar Pelangi)
14 Rumah Keong / Siput
15 Kampong Ahok
16 Museum Kata ( Andrea Hirata)
17 Minum Kopi di Resto Millenium
18 Pantai Burung Mandi
19 Vihara Dwi Kwam In
20 Pantai Tambak
21 Tugu Batu Satam
Mmmmmmm total lokasi yang bisa kami datangi selama beberapa hari di Belitung 21 tempat, dan ternyata masih banyak lokasi lokasi lainnya di sini yang belum terkunjungi. Seperti pantai Punai, Pulau Pasir, Pantai Penyabong dan masih banyak lagi, mungkin suatu saat kembali ke sini lagi khusus untuk mengunjungi daerah wisata yang belum ya.
Di postingan berikutnya, saya akan bercerita tentang masing masing lokasi yang sudah saya sebutkan tadi, gimana seh keseruan kami mengekplor masing masing tempatnya?. Semoga penasaran ya, jadi tunggu cerita selanjutnya di EnryMazniDotCom. Dan itinerary yang saya tulis diatas hanya sebagai referensi teman teman yang ingin berkeliling di Pulau Belitung ini, pulau yang wajib dimasukkan dalam daftar perjalanan kamu berikutnya, dan Indonesia itu indah kawannnnn.
Keep Traveling Keep Writing'
Sebenarnya sudah lama sekali tidak mengunjungi sungai hijau bangkinang ini, terakhir seingat saya seh tahun 2013 tepatnya bulan Agustus. P...
Sebenarnya sudah lama sekali tidak mengunjungi sungai hijau bangkinang ini, terakhir seingat saya seh tahun 2013 tepatnya bulan Agustus. Perjalanan dadakan alias tidak terencanakan ini bareng sama teman teman komunitas Backpacker Pekanbaru #BPKU dan tidak membutuhkan waktu berhari hari untuk menikmati keindahan dan beningnya air sungai ini, cukup 1 - 1.5 jam perjalanan dari kota Pekanbaru dengan menggunakan kendaraan pribadi kalau kendaraan umum mungkin bisa lebih ya, kenapa di sebut dengan sungai hijau? kalau diperhatikan diarea aliran sungai tidak tampak tumbuh rerumputan yang menghijau. Ternyata sebutan sungai hijau diambil dari aliran air sungai yang kehijauan dan bening hasil dari 'penampakan' lumut dan ganggang di dalam air. Nah bagi warga sekitar kota Bangkinang banyak menghabiskan weekend atau hari liburnya bersama keluarga atau teman teman untuk hanya sekedar berenang berenang manja, tidak ketinggalan juga dunk warga Pekanbaru yang ingin sejenak menghilangkan rasa jenuh beraktifitas di kota.
Bangkinang
Mari kita mengenal ibukota Kabupaten Kampar dulu ya sebelum plesiran ke sungai hijaunya, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak jadi, tak jadi maka tak ada, tak ada makanya tak....... (apa apaan ini =,gak nyambung). Salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Riau adalah Kabupaten Kampar dengan pusat pemerintahannya berada di Kota Bangkinang berjarak lebih kurang 60 KM dari Ibukota Provinsi Riau yaitu kota Pekanbaru, Bangkinang merupakan salah satu kota lintasan atau penghubung ke Provinsi Sumatera Barat jadi tidak heran bahasa daerah antara Bangkinang alias dikenal dengan bahasa Ocu hampir mirip dengan bahasa minang kabau. Salah satu budaya yang terkenal di Bangkinang adalah tradisi Balimau Kasai, tradisi yang sudah turun temurun ini dan dilakukan satu hari sebelum menjalankan ibadah puasa untuk info detail tradisi Balimau Kasai teman teman bisa tanya om google ya. Di kota Bangkinang juga terdapat Mesjid Raya Bangkinang atau dikenal dengan Islamic Center pusat islami kota ini
Sungai Hijau Bangkinag
Sungai Hijau
Ok kita kembali ke sungai hijau, ini untuk kedua kalinya saya berkunjung ke sungai hijau kebetulan pas lagi balik ke Pekanbaru untuk liburan semester ganjil pertama ku, kali ini saya ditemani sama teman BCC Traveling sebut saja dia Hyng salah satu travelmate saya ke beberapa tempat baik dalam maupun luar. Sebenarnya ini bisnis trip seh karena saya memang ada urusan ke Dinas Kesehatan Kab.Kampar, selama perjalanan menuju Bangkinang saya melewati beberapa desa yang lagi kena musibah banjir memang waktu itu lagi musim hujan dan menurut saya seh desa desa tersebut memang sudah langganan bajir tahunan. Perjalanan saya pun tidak selancar seperti biasanya dalam hal ini melebihi dari waktu tempuh standar dikarenakan badan badan jalan menjadi tempat berkumpulnya warga warga yang terkena musibah banjir, lihat saja sepanjang jalan beberapa kilometer berjejer lemari lemari, kulkas, meja meja barang barang milik warga yang berhasil diungsikan alias diselamatkan pemiliknya, saya pun hanya bisa perlahan lahan memacu laju kendaraan karena sepanjang area kena banjir terjadi macet panjang dari dua arah jalan yang otomatis membuat jarak tempuh menjadi semakin lama.
Urusan saya ke kantor Dinkes tidak membutuhkan waktu lama, hehehe dan sebelum menuju lokasi pemandian ini saya mengajak teman untuk makan siang di salah satu warung makan favorit saya jika ke Bangkinang, selesai urusan perut saya langsung tancap gas dan kayaknya sudah tidak sabaran banget pengen nyemplung nyemplung indah dibeningnya air sungai hijau ini, selain airnya bening lokasi sepanjang aliran sungai pun teduh banget karena berada tepat di perkebunan karet yang pohonnya menjulang tinggi dan rindang. Karena saya berkunjung di weekdays suasana sungai hijau memang terlihat sepi pengunjung jadi kami bisa bebas menikmati air sepanjang aliran sungai. Untuk masuk ke lokasi sekarang sudah di kenakan tarif retribusi sebesar Rp 5000 dan kendaraan kita pun sudah bisa nangkring di pinggiran pinggiran aliran sungai, tidak butuh waktu lama lama untuk segera nyebur karena saya langsung menggunakan pakaian yang sudah melekat saat itu kan ada bawa pakaian ganti,hehehe ya sudah langsung nyeburrrrr aja deh. Sungguh nikmatnya bisa berendam lama lama dalam air pantesan saja kalau anak anak betah banget kalau sudah ketemu air sampai sampai tidak mau keluar dari air kalau belum di teriakin emaknya (pengalaman hehehe). Tapi saya bukan anak kecil lagi ya yang harus diteriakin emak dulu baru keluar dari air hehehe, tidak banyak seh aktifitas yang bisa dilakukan saat berenang di sungai ini karena sungainya dangkal jadi jangan harap kamu kamu bisa salto salto atau mau lonjat indah dari batang kayu pepohonan.
BCC Traveling : Enry and Hyng
Karena sudah dikelola tempat ini menjadi lebih bersih dan tertata rapi, bisa kita lihat dibeberapa tempat disediakan tong sampah supaya para pengunjung tidak membuang sampahnya ke dalam sungai nantinya ini terbukti dari sungainya yang menurut saya bersih dari sampah sampah makanan, selain itu juga ada fasilitas kamar ganti yang sudah disediakan oleh pengelola juga terdapat beberapa warung yang menjual beberapa makanan ringan dan minuman minuman dingin. Semoga sungai hijau ini tetap menjadi tempat wisata alam bagi masyarakat bangkinang khususnya serta masyarakat Provinsi Riau juga tentunya, dengan tetap menjaga kebersihan lokasi dari sampah yang akan menjadi daya tarik untuk wisatawan luar kembali lagi ke sini. Karena harus segera cepat cepat pulang ke Pekanbaru mengingat pasti bakalan macet karen musibah banjir tadi saya pun segera berkemas kemas dan ganti pakaian walaupun sebenarnya masih ingin berlama lama didalam air.
Perjalanan Panjang Ke Pekanbaru
Pengen nangisssss, pengen marahhhhh pengen nge bom tu kendaraan kendaraan yang didepan semuanya, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kesal dalam hati. mmmm sudah ku duga aku terjebak, aku terjebak dalam antrian panjang kendaraan berkilo kilo meter dari pintu masuk utama kota Bangkinang padahal lokasi banjir tadi yang saya lewati itu masih jauhhhhhhhhh bangettttttt tauuuuuuuuuu tapi macetnya sudah sampai sini, alhasil perjalanan saya menuju kota Pekanbaru dari garis start kota Bangkinang bermula pada jam 16.00 bisa nebak gak kira kira jam berapa saya tiba di Pekanbaru? 1 jam, 2 jam 3 jam? Big No lah, seyogyanya perjalanan normal antara 1 sd 2 jam tapi hari ini saya membuat rekor baru yaitu 6 jam perjalanan, mudah mudahan bisa tercatat sebagai rekor Muri atau Guinness World Records sebagai perjalanan terlama yang seharusnya bisa di tempuh dengan waktu 1 sd 2 jam. Kesal seh tapi mau bagaimana lagi ya jalan terdekat dan satu satunya hanya lewat jalan macet ini jadi saat melewati macet terpaksa saya harus numpangi 'sabar' ke dalam kendaraan kami hehehe jadi betiga deh. Akhirnya dengan penuh kesabaran saya berhasil bertahan dan melewati tahap ujian yang memang benar benar menguji kesabaran.
Jadi, sekarang kita sudah saling tahu kan kalau di Riau juga mempunyai salah satu wisata alam pemandian di sungai hijau dan dekat dengan kota Pekanbaru, walaupun kota Pekanbaru masih minim banget untuk lokasi wisata alam tidak seperti Provinsi tetangga yang memang terkenal dengan keindahan alamnya ya Sumatera Barat. Tapi bagi yang butuh lokasi wisata alam yang tidak memerlukan waktu berhari hari kita bisa kok mengunjungi sungai hijau ini, kan lumayan bisa menghabiskan weekend bersama keluarga tercinta atau bersama teman teman se genk. Nah untuk berlibur siapa bilang harus mahal mahal segera kunjungi sungai hijau bangkinang ini.
"Keep Traveling Keep Writing"
03 September 2014 Jam 05.00 waktu meulaboh, semua crew sudah ready dan langsung menuju hotel Meuligoe meeting point semua peserta harl...
Jam
05.00 waktu meulaboh, semua crew sudah ready dan langsung menuju hotel
Meuligoe meeting point semua peserta harley, pagi ini semua para crew
sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing, tim koper/bagasi sudah
mengumpulkan semua bagasi para peserta dan menjemput bagasi ke beberapa
hotel lainnya, tim advan yang hampir selesai dengan preparing mereka
menyediakan logistik seperti minuman dingin yang di simpan dalam box
ice, tim wartawan yang terlihat sedikit santai didalam mobil mereka,
sementara itu tim hotel sibuk dengan urusan mereka mengumpulkan
koper/bagasi peserta sembari mengarahkan peserta ke ruang breakfast.
jam
07.00 an peserta pun berlepas per grup dari 1,2 dan 3. Sesuai jadwal
peserta akan tiba di parapat sekitar jam 18.00 dengan jarak tempuh lebih
kurang 575 km. Untuk perjalanan kali ini saya masih satu mobil dengan 3
orang teman lainnya dalam mobil yang berisikan bagasi peserta dan ada
beberapa karung goni besar berisikan baju seragam peserta yang digunakan
selama touring dan ini saya jadikan sebagai alas duduk :( .
Rute
yang saya lalui kali ini tidak sebagus bila dibandingkan dengan rute
hari kemaren antara Banda Aceh ke Meulaboh yang sangat memanjakan mata
karena melintasi sepanjang garis pantai dengan deburan ombak dan
indahnya warna biru air laut ;) .
Banyak pengalaman yang bisa saya
dapat dari perjalanan darat dan pastinya banyak pula daerah daerah yang
saya lewati dari Tanah Rencong dan Tanah Batak, seperti daerah Tapak
Tuan, Subursalam yang masih dalam kawasan Aceh Selatan Propinsi NAD
serta Sitinjo, Sidikalang yang berada dalam Kabupaten Dairi Sumut.
Keseruan
iring iringan antara peserta dan mobil supporting menjadikan
pemandangan yang mengasyikan sebagai pengganti rasa jenuh yang mulai
datang selama beberapa jam perjalanan ini, beberapa accident kecil para
peserta rombongan touring seolah olah mengingatkan kepada pengguna jalan
hendaklah lebih berhati hati dalam berkendaraan.
HARLEY DAVIDSON
04 September 2014
Suasana
tenang serta udara segar yang akan mengawali aktifitas saya pada pagi
ini, tapi dinginnya angin yang berhembus membuat saya jadi malas untuk
bangkit dari tempat tidur. Hahhhh itulah Parapat yang terkenal dengan
objek wisatanya yaitu danau Toba, Patung Si Gale gale yang berada di
Pulau Samosir di danau Toba, tepatnya pada Propinsi Sumatera Utara atau
yang biasa di kenal dengan tanah Batak.
Sesuai jadwal yang sudah di
buat oleh panitia, hari ini sebenarnya tidak ada agenda khusus atau
melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. hari ke empat ini adalah free
day buat semua peserta karena touring ke kota berikutnya akan di
laksanakan besok paginya, yahhhhh kota terakhir yang akan di kunjungi
rombongan Harley Davidson. Walaupun tidak ada kegiatan touring, saya
melihat ada beberapa kru yang masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing
masing, dari mencuci motor harley, cek dan ricek motor sampai dengan
mempersiapkan refreshment buat persedian untun peserta besok pagi.
Sementara beberapa orang peserta terlihat menaiki mobil pergi ke
beberapa objek wisata di sekitaran dana toba. Sementara saya hanya bisa
stay di hotel membantu teman persiapan kamar buat tamu dari BNI pusat
yang akan menghadiri acara "BNI Best Spender" di hotel Niagara Parapat.
05 September 2014
Tidak
terasa sudah memasuki hari ke lima acara BNI HOG touring Medan - Banda
Aceh - Sabang - Meulaboh - Parapat - Pekanbaru, seperti hari hari
sebelumnya saya dan teman teman kru lainnya sudah harus stand by jam
05.00 untuk mempersiapkan semua sebelum pesert mulai touring nya. Bagi
saya. hari ini adalah wonderfull day karena touring Harley Davidson
menuju kota Pekanbaru, kota tempat tinggal saya dan selama touring
berlangsung lebih kurang 7 hari telah membuat Saya homesick, ingin
rasanya cepat cepat
Follow Us
Follow My Social Media For Any Updates