EnryMazniDotCom – Sudah lama banget rasanya tidak update blog, mmm padahal bahan postingan banyak banget yang mau ditulis, tapi apakah daya saya ini termasuk blogger yang moodian dalam hal tulis menulis. Tapi kalau tidak nulis rasanya sayang banget kalau blognya gak terupdate, jadi harus dipaksain gitu buat nulis biar ada tulisan tulisan jelek tentang hoby traveling saya. Walaupun gaya tulisan saya masih amburadul alias acak kadul yang penting saya tetap bisa berbagi sedikit pengalaman beberapa trip yang sudah saya eksekusi. Nah, kali ini saya akan sedikit bercerita tentang trip terakhir saya ke Vietnam, tepatnya di Ho Chi Minh City. Saya mengunjungi HCMC beberapa hari setelah lebaran idul fitri 2017 kemaren, yahh seperti biasa kalau tidak dikarenakan tiket promo gak mungkin saya bisa nge trip ke Vietnam.
SSQ II Pekanbaru |
Total waktu trip saya kali ini lebih kurang 5 hari untuk pulang pergi, karena saya harus transit di KLIA2 dulu untuk 1 malam keberangkatan dan 1 malam kepulangan. Selama transit di KLIA2 saya hanya memanfaatkan bandara KLIA2 untuk bermalamnya, dan ini selalu saya lakukan setiap memilih transit di bandara KLIA2 Malaysia. Dan disini saya tidak sendirian kok, banyak para traveller lainnya yang lebih memilih untuk ngemper semalam menjelang keberangkatan selanjutnya besok harinya.
Lokasi Ngemper di KLIA2 |
Kemudian, untuk tiket pulangnya menggunakan Malaysia Airline 861.000 IDR one way per orang. Kebetulan waktu pas cek ricek untuk tiket pulang Malaysia Airline lebih murah dibandingkan dengan Airasia, yahhh gpplah sekali sekali mencoba naik maskapai full service dari anggota Sky Team, kan selama ini kalau saya travelling maskapainya selalu low cost hehehe. Kemudian untuk tiket dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru naik Airasia lagi hehehe dan ongkosnya 333.000 one way per orang. Jadi total ongkos pesawat untuk trip saya kali ini adalah 1.886.000 IDR untuk pulang pergi / 4 kali penerbangan.
Setelah persiapan tiket rampung, waktunya untuk mempersiapkan penginapan. Ada banyak tersedia jenis penginapan di HCMC dari Hostel, Hotel, Dorm, Apartemen dll semua tergantung dengan budget kita masing masing. Untuk pemesan penginapan menurut saya lebih baik dari awal sebelum berangkat / tiba dilokasi, karena biasanya saat tiba di negara tersebut pastinya kita akan kesulitan akses internet dan juga untuk mengantisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan juga nantinya.
Dalam mencari penginapan, ada baiknya kita melakukan sedikit riset terebih dahulu misalnya kondisi hotelnya, lokasinya dan tarif kamar per malamnya. Ini tiga hal yang harus diperhatikan sebelum booking hotel, gak maukan pas sudah booking dan payment saat mau check in lokasi hotelnya jauh dari pusat keramaian dan akhirnya nambah biaya lagi buat kendaraan / taxi dari hotel ke pusat keramaiannya. Saat di HCMC saya memilih Saigon Terrace Hotel di area District 1 tepatnya di jalan 31 Le Anh Xuan. Untuk 3 hari 2 malam adalah 466.000, biaya hotelnya share cost dengan teman trip jadi bisa lebih murah atau sebanding dengan hostel / dormitory yang per malamnya rata rata 100.000 an.
Day 1
Berangkat menuju KLIA2 by Airasia dari Pekanbaru, landing malam di KLIA2 tidak kemana mana, keluar imigrasi langsung deh balik ke lantai atas area keberangkatan untuk nyari lokasi tempat ngemper malam ini, karena flight saya berikutnya ke HCMC besok harinya pukul 14.00 an, jadi masih ada waktulah untuk esok harinya melepir sejenak ke KL Sentral. Sebelum pergi ke KL Sentral, saya bersama teman trip yang cetar membahana kalemnya yaitu si Firman Abdul mengisi perut dulu dengan menu pagi ini adalah mie goreng dan nasi goreng di area food court KLIA2 yaitu Quizin, untuk 2 porsi makanannya sebesar 13,80 MYR.
Saya menuju lantai dasar yaitu area tempat pembelian tiket Bus menuju KL Sentral dengan harga tiket per orang 12 MYR, selama didalam Bus menuju KL Sentral saya manfaatkan untuk bisa beristirahat tidur lagi, lumayan dengan waktu tempuh lebih kurang 50 menit bisa memejamkan mata walaupun hanya sebentar. Dan rencana kami selanjutnya ketika sampai di KL Sentral adalah lanjut menggunakan Monorail menuju stasiun Imbi (Berjaya Times Square) ongkosnya 3.10 MYR per orang. Nah lohhhhh ngapain pagi pagi banget ke BTS? Rencananya seh sepulang trip dari HCMC nanti, kami mau lanjut ke Colmar Tropicale Bukittinggi atau lebih dikenal dengan French Village / kampung perancis. Tapi sayang banget pas cek schedule keberangkatan mereka dari BTS ke Colmar Tropicale tidak ada cocok dengan jadwal kami.
Colmar Tropical di BTS |
1. Jam 09.30 am
2. 12.00 pm
3. 05.15 pm
4. 08.30 pm
Dan ini jadwal keberangkatan dari Colmar Tropicale menuju BTS
1. 08.00 am
2. 10.45 am
3. 04.00 pm
4. 07.30 pm
Nah ini harga tiketnya, untuk one way 38 MYR dewasa/anak-anak dari BTS ke Colmar Tropicale (tiket sudah termasuk harga fee entrance), 28 MYR dewasa/anak-anak dari Colmar Tropicale menuju BTS, dan lebih murah kalau belinya PP alias 2 way dari BTS – Colmar Tropicale – BTS hanya 60 MYR dewasa dan 55 MYR anak-anak.
Akhir kata, saya dan my travelmate pun keluar dari Berjaya Times Square untuk mencari sarapan kedua (lapar lagi). Tidak jauh dari BTS ada sebuah restoran melayu dan disitulah akhirnya kami terdampar untuk mengisi sedikit kekosongan perut, kalau sudah direstoran kayak gini menu kesukaan saya adalah roti canai dan teh tarik. Sayapun memesan 2 buah roti canai dan 2 gelas teh tarik untuk 5 MYR saja. Sambil makan tiba tiba munculah ide untuk ke dataran merdeka, ya disini hanya buat celingak celinguk doank.
Untuk akses ke dataran merdeka bisa menggunakan LRT dari stasiun Imbi ke stasiun Mesjid Jamek cukup dengan 1.20 MYR saja. Like i said before, sesampai di stasiun Mesjid Jamek kami berjalan menuju dataran merdeka dan hanya untuk mengitarinya saja, there is nothing we can do it. Setelah itu kami lanjut kembali ke stasiun Mesjid Jamek menuju KL sentral masih menggunaka LRT dengan ongkos 1.65 MYR per orang dan belum termasuk denda saat kami salah melewati jalur LRT nya sebesar 1.70 MYR per orang dan dikenakan saat kami mau keluar gate stasiun KL Sentral.
Nyam Nyam by Firman |
Dataran Merdeka Malaysia |
Biasanya setelah kita print boarding pass kita diharuskan untuk tetap melapor di konter dokumen cek sebelum masuk ke proses imigrasi, tetapi kali ini diboarding pass sudah tertera tulisan ‘document verified’ yang artinya kita tidak perlu lagi untuk melapor ke konter dokumen cek dan saya pun langsung melenggang menuju ke imigrasi. Ingat proses ini hanya berlaku bagi yang tidak mempunyai bagasi cek in ya.
Oh ya, untuk menambah keceriaan suasana (perut) dan tidak dikomplen di dalam penerbangan menuju HCMC, saat web cek in saya menambahkan adds on meal Bukhara Chicken Biryani di tiket penerbangan Airasia, lumayananlah buat nambah nambah kerja lambung daripada bengong dianya. Walaupun tidak banyak pilihan makanan yang disediakan tapi saat kita pesan makanannya secara online menurut saya jatuhnya lebih murah hanya 10 MYR plus bonus minuman (coffee, mineral,soft drink pilih salah satu).
In Flight Meal by Airasia |
Saya selalu menukar IDR ke USD terlebih dahulu saat di Indonesia, seperti yang kita ketahui mata uang USD lebih tinggi harganya kalau ditukar ke mata uang asing lainnya. Dan menurut saya tidak hanya saat ke Vietnam saja, kalau ke negara negara asia lainnya juga better bawa nya USD lah. Hehehe ini hanya saran saja, kalau tidak mau juga gak apa apa kok.
Akhirnya Bisa Photo Bareng |
Dengan bermodalkan hasil capture bookingan hotel lengkap dengan alamat penginapan saya bertanya kepada orang orang sekitar bandara, Bus nomor berapa yang mendekati jalurnya lewat di Saigon Teracce Hotel?, saatnya menggunakan bahasa inggris, walaupun kemampuan bahasa inggris saya dibawah rata rata, so far selama nge trip alhamdulillah tidak ada kendala.
Bus 109 Airport To District 1 |
Sesampai didalam Bus saya pun langsung menuju ke depan tepatnya ke tempat pak sopir, dan sekali lagi saya menyinyir ke pak sopir dengan menunjukkan capture an alamat hotel saya tadi, dan bilang tolong nanti saya berhentikan di area terdekat dengan hotel dan jawabannya yes sir. Hah lega banget deh dan saya tidak perlu khawatir takut kelewatan nantinya.
Untuk lebih memastikan lagi saya tidak kelewatan berhentinya, saya menggunakan google maps direction karena didalam Bus ini tersedia wifi gratis untuk dimanfaatkan, bak kata pepatah ‘Pucuk dicinta ulam tiba’.
Suasana HCMC sore itu terlihat sangat ramai kendaraan, baik motor dan mobil terlihat memadati setiap sudut jalan raya, yaa memang sangat padat dikarenakan bertepatan dengan jam orang orang pulang kerja. Pemandangan jalan raya di HCMC seperti tidak ada bedanya dengan kota Jakarta yang penuh sesak dengan lalu lalang kendaraan, dan sekali sekali pun saya melihat kendaraan bermotor melewati trotoar pejalan kaki. Kebiasaan yang sama dengan para pengendara di Indonesia.
Jarak tempuh dari bandara ke penginapan memang memakan waktu sedikit lama dikarenakan padatnya jalan raya, walaupun jalanan penuh tetapi bus yang saya tumpangi tetap bisa jalan walaupun pelan pelan. Dan itu hanya terjadi dibeberapa ruas jalan saja kok tidak disemua jalan raya yang dilaluinya.
Dan akhirnya bus berhenti dan si kernek bus memberitahukan kalau kami harus turun disini. Dari tempat saya turun asih harus berjalan beberapa menit lagi untuk sampai di hotel, karena google maps direction dari awal sudah saya setting menuju lokasi jadi saya masih tetap bisa memanfaatkannya walaupun berjalan kaki.
Dan akhirnya bus berhenti dan si kernek bus memberitahukan kalau kami harus turun disini. Dari tempat saya turun asih harus berjalan beberapa menit lagi untuk sampai di hotel, karena google maps direction dari awal sudah saya setting menuju lokasi jadi saya masih tetap bisa memanfaatkannya walaupun berjalan kaki.
Kali ini dalam mencari lokasi hotel tidak ada drama drama an harus tersesat berjam jam dahulu baru ketemu hotelnya, semua itu berkat google maps direction tadi. Oh ya ni ada sedikit tips lagi, saya sarankan untuk mendownload offline maps aplikasi atau offline maps google, supaya bisa digunakan pada saat kita tidak punya konkesi internet. Saya sendiri menginstall beberapa aplikasi andorid offline maps dan download google offline maps juga.
Hotel Room by Saigon Terrace Hotel |
Saigon Teracce Hotel berada tepat di persimpangan keramaian, dan di sini juga tersedia travel agen yang menjual paket paket tour dan tiket bus bagi para turis dan para tamu hotel.
Untuk kamar privatenya lumayan bagus, sesuailah dengan harganya. Walaupun tidak terlalu luas, tetapi fasilitas seperti air panas dan dingin, perlengkapan mandi, TV, AC, pembuat kopi, minibar sudah cukup bagi saya pribadi. Yang penting kamarnya nyaman buat beristirahat selama trip berlangsung, dan suasana kamarnya juga kedap suara dan jauh dari kebisingan jalan raya meskipun posisi hotelnya berada di persimpangan jalan raya yang ramai dengan lalu lalang kendaraan.
Menjelang malam, saya manfaatkan waktu yang hanya beberapa jam ini buat selonjoran kaki yang dari kemaren tidak ada istirahatnya. Mengumpulkan kembali tenaga buat nanti malam dan besok karena selama di sini kedua kaki ini akan menjadi kendaraan untuk keliling keliling HCMC district 1.
Malam ini mau berburu halal food, beli tour pack Chu Chi Tunnels buat besok pagi dan pastinya bakalan mengitari night market nya di Benh Tanh Area. Baca selanjutnya pada postingan kedua.
'Keep Travelling, Keep Writing'
Wiiiihhhh kerenn yes. Smoga nnti bisa praktek lgsung tips2 nyaaa 😀😀😀
BalasHapusmakasih kakak, semoga bisa membantu ya... hehe
Hapus