EnryMazniDotCom - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, TNBTS yang terletak di beberapa Kabupaten di Jawa Timur ini memang menjadi salah satu magnet wisata luar biasa bagi Indonesia, khususnya bagi propinsi Jawa Timur sendiri. Gunung Bromo salah satunya, yang memikat para wisatawan untuk datang dan datang lagi ke sini. Nah, di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini mempunyai beberapa tempat wisata juga selain Gunung Bromo tadi, karena saat kita mengunjungi Taman Nasional ini kita akan disuguhi beberapa tempat wisata yang masih dalam satu kawasan TNBTS. Tidaklah heran kalau Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tidak pernah sepi dari pengunjung, baik lokal maupun mancanegara yang sengaja datang untuk menikmati keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Berikut beberapa lokasi wisata yang akan kami kunjungi masih dalam rangkaian 'Malang Trip' adalah Kawah Bromo, Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies dan Coban Pelangi. Setelah sebelumnya melihat sunrise di Penanjakan Bromo, melihat Kawah Bromo dengan hamparan Lautan Pasir dari Bukit Cinta (Love Hill). Semua tempat yang kami kunjungi sudah termasuk dalam paket tour #enjoybromo yang terbilang murah dengan pelayanan yang luar biasa.
Jarak dari lokasi Lautan Pasir ke Kawah Bromo tidaklah jauh, jeep kamipun bergerak perlahan dengan para penumpangnya yang beridiri di atas atap jeep. Menjelang sampai di lokasi, terlihat banyaknya jeep jeep touring lainnya yang sudah parkir, tak lama kemudian kamipun di iringi oleh para 'pekuda' yang menawarkan jasanya untuk menunggang kuda menuju tangga utama menaiki Kawah Bromo. Jeep tidak diperbolehkan untuk langsung menghantar kami langsung ke tangga Kawah Bromo, karena disitu ada rezeki para pekuda untuk menjual jasa trasnportasi kudanya menghantarkan ke tangga Kawah Bromo. Bagi kamu yang ingin merasakan serunya berkuda di lautan pasir sambil berkuda tidak ada salahnya untuk mencoba.
Kawah Bromo
Salah satu dari kami menggunakan kuda untuk menuju ke tangga Kawah Bromo, sebenarnya lumayan jauh juga seh jarak pembatas tugu (parkiran jeep) menuju tangga Kawah Bromo, tetapi kami lebih memilih untuk berjalan kaki saja sambil menikmati luasnya hamparan lautan pasir. Sesampai di bawah anak tangga Kawah Bromo, sedikit membuat kami harus berhenti sebentar untuk mengatur nafas sebelum memulai menaiki satu per satu anak tangga menuju puncak Kawah Bromo. Menjelang sampai di tangga gerbang Kawah Bromo ini ada sedikit tanjakan yang lumayan membuat nafas kita terengah-engah.
Ada sekitar 200 anak tangga yang harus kami pijak untuk sampai di puncak Kawah Bromo, tapi karena rasa penasaran ingin melihat langsung sumber asap yang mengepul dari Kawah Bromo, maka sampailah saya di puncak tanpa berhenti sedikitpun dari mulai anak tangga pertama sampai ke anak tangga terakhir. Berbeda dengan beberapa teman saya yang beberapa kali berhenti saat menanjak anak tangga *Mereka lemah wkwkw*.
Saat itu pengunjung lumayan ramai, turun naik tangga silih berganti seperti antrian sembako murah, tidak ada putusnya saat dilihat dari atas Kawah Bromo. Saat berada di puncak, harus ekstra berhati hati saat berdiri dipinggirin Kawah Bromo, karena tidak ada pagar pengaman yang menurut saya kurang maksimal, apalagi disisi kiri Kawah Bromo tidak ada pagar pengaman sama sekali. Lebar jalan dipuncak Kawah Bromo pun kecil, hanya bisa untuk berselisih 2 orang saja. Jadi tetap waspada ya selama kamu berada di puncak Kawah Bromo.
Pasir Berbisik
Sebenarnya masih mau berlama lama di puncak Kawah Bromo, apalagi saya belum kesampaian mencapai puncak tertinggi dari Kawah Bromo. Kami sudah harus mengakhiri kunjungan di Kawah Bromo dan beranjak ke tempat berikutnya yaitu Pasir Berbisik. Lokasi ini juga masih berada dalam kawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan tidak terlalu jauh dari Kawah Bromo. Saat tiba dilokasi, suasana pagi itu diselimuti kabut pergunungan yang membuat pandangan menjadi tidak leluasa karena berkabut. Padahal kawasan Pasir Berbisik sangat luas.
Asal nama Pasir Berbisik diambil dari judul sinetron dan kalau kita perhatikan secara seksama saat berada dilokasi memang ada tiupan angin menerpa dipermukaan lautan pasir yang menghasilkan bunyi isik isik. Pasir Berbisik mulai dikenal menjadi tempat wisata pada tahun 2002 dan dijadikan lokasi syuting film dengan judul yang sama 'Pasir Berbisik'.
Tidak banyak yang bisa kami lakukan disini, paling hanya menjadikan spot spot untuk berpoto karena Pasir Berbisik merupakan kawasan hamparan lautan pasir, sama persisnya dengan Kaldera / Lautan Pasir yang kami datangi sebelumnya. Karena lokasi Kawah Bromo, Lautan Pasir dan Pasir Berbisik berdekatan makanya mereka mempunyai kesamaan.
Padang Rumput Savana / Bukit Teletubbies
Lokasi ini sedikit menjauh yaiutu bagian selatan dari Kawah Bromo, sekarang waktunya kami menikmati kehijaun perbukitan dari Bukit Teletubbies. Lokasi yang masih berada dalam satu kawasan Taman Nasional Bromo ini menyajikan hamparan hijaunya rerumputan dari perbukitan yang mengelilingi kami, ingin rasanya berlarian menanjaki perbukitan ditemani segarnya udara membuat rasa kantuk dan lelah begadang tadi malam langsung hilang, tetapi sayang saat itu cuaca belum bersahabat dengan kami karena hujan. Kami hanya bisa menikmatinya diseputaran lokasi berhenti jeep saja, dengan menggunakan payung kami langsung berpoto dengan latar belakang bukit teletubbies tadi, tetapi tidak bisa langsung menginjakkan kaki di atas bukitnya.
Hamparan padang rumput dari perbukitan yang mirip dengan perbukitan dalam serial anak anak yaitu Teletubbies, membuat suasana lebih tenang sejuk dengan pemandangan hijau mengelilingi kami. Di Bagian Timur kita akan disuguhi tebing yang menjulang tinggi diatas bukit yang dipenuhi pepohonan hijau, saat berada disini kita akan merasakan perbedaan yang sangat kontras disaat berada dilautan pasir Bromo sebelumnya.
Destinasi berikutnya, yaitu ke air terjun Pelangi yang masih masuk dalam paketan Bromo tour kami. seperti biasa perjalanan menuju lokasi dengan menggunakan jeep masih melewati jalan jalan yang penuh dengan berbatuan gunung, meskipun selama perjalanan menuju lokasi diguyur hujan sedikit membuat kami hopless untuk nge track ke air terjun. Selain bakalan basah basahan karena hujan, jalur tracking pun ke lokasi pun pastinya bakalan licin dan sedikit berisiko sebenarnya. Sesampai di gerbang masuk lokasi, kami masih ragu untuk melanjutkan menuju lokasi karena hujan masih turun walaupun tidak begitu lebat. Sambil menunggu hujan berharap bisa reda kamipun memilih duduk di warung sambil melepas penat. Dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak ke air terjun Pelang ini.
Kondisi cuaca memang tidak bisa di prediksi, walaupun saat berada di gunung Bromo tadi cerah dan ketika siang cuaca berubah hujan. Sebelum mengakhiri Bromo tour kami hari ini, kami meminta ke driver nya untuk mengunjungi danau yang berada di gerbang pendakian Semeru yaitu di Ranu Pane, dengan sedikit tambahan fee kamipun menuju ke Ranu Pane dan lagi lagi kami harus extra hati hati saat menempuh jalan yang berbatuan dan licin akibat guyuran hujan. Sesampai di Ranu Pane hujan pun semakin deras, dan singkat cerita di Ranu Pane kami hanya bisa berteduh sambil menunggu hujan sedikit reda dan rencana awal melihat danau pun tidak bisa berlangsung lama.
Akhir perjalanan satu hari Bromo pun diakhiri dengan mengunjungi kampung warna warni di Malang, atau dikenal dengan kampung Jodipan. Warna yang mencolok dari setiap rumah warga membuat rasa penasaran bagi siapapun yang melewati area ini. Sebuah perkampungan yang disulap menjadi lokasi tujuan wisata saat ke Malang, Tiket masuk ke perkampungan Jodipan tidaklah terlalu mahal, cukup 2.000 rupiah/orang kita sudah bisa berkeliling keliling perkampungan dan pastinya lokasi ini instagrammable banget. Lagi lagi kami tidak bisa berlama lama dikarenakan masih turun hujan sejak kami dari Ranu Pane sampai kembali di Malang. Perkampungan Jodipan juga bisa terlihat saat kita menggunakan kereta api memasuki stasiun Malang Kota dari arah Jakarta.
Walaupun sore itu Malang diguyur hujan, setidaknya kami bisa menginjakkan kaki di perkampungan Jodipan yang hits banget sebagai lokasi wisata di Malang. Dan sore ini berakhir lah semua rangkaian Bromo tour yang di mulai dari jam 12.00 malam.
Bukit Teletubbies dan Teletubinya |
Hamparan padang rumput dari perbukitan yang mirip dengan perbukitan dalam serial anak anak yaitu Teletubbies, membuat suasana lebih tenang sejuk dengan pemandangan hijau mengelilingi kami. Di Bagian Timur kita akan disuguhi tebing yang menjulang tinggi diatas bukit yang dipenuhi pepohonan hijau, saat berada disini kita akan merasakan perbedaan yang sangat kontras disaat berada dilautan pasir Bromo sebelumnya.
Destinasi berikutnya, yaitu ke air terjun Pelangi yang masih masuk dalam paketan Bromo tour kami. seperti biasa perjalanan menuju lokasi dengan menggunakan jeep masih melewati jalan jalan yang penuh dengan berbatuan gunung, meskipun selama perjalanan menuju lokasi diguyur hujan sedikit membuat kami hopless untuk nge track ke air terjun. Selain bakalan basah basahan karena hujan, jalur tracking pun ke lokasi pun pastinya bakalan licin dan sedikit berisiko sebenarnya. Sesampai di gerbang masuk lokasi, kami masih ragu untuk melanjutkan menuju lokasi karena hujan masih turun walaupun tidak begitu lebat. Sambil menunggu hujan berharap bisa reda kamipun memilih duduk di warung sambil melepas penat. Dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak ke air terjun Pelang ini.
Kondisi cuaca memang tidak bisa di prediksi, walaupun saat berada di gunung Bromo tadi cerah dan ketika siang cuaca berubah hujan. Sebelum mengakhiri Bromo tour kami hari ini, kami meminta ke driver nya untuk mengunjungi danau yang berada di gerbang pendakian Semeru yaitu di Ranu Pane, dengan sedikit tambahan fee kamipun menuju ke Ranu Pane dan lagi lagi kami harus extra hati hati saat menempuh jalan yang berbatuan dan licin akibat guyuran hujan. Sesampai di Ranu Pane hujan pun semakin deras, dan singkat cerita di Ranu Pane kami hanya bisa berteduh sambil menunggu hujan sedikit reda dan rencana awal melihat danau pun tidak bisa berlangsung lama.
Kampung Warna Warni/Jodipan - Malang |
Walaupun sore itu Malang diguyur hujan, setidaknya kami bisa menginjakkan kaki di perkampungan Jodipan yang hits banget sebagai lokasi wisata di Malang. Dan sore ini berakhir lah semua rangkaian Bromo tour yang di mulai dari jam 12.00 malam.
'Keep Travelling Keep Writing'
0 comment: