EnryMazniDotCom- D.I.Y, Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih familiar di telinga dengan sebutan Jogjakarta, kota yang penuh daya tarik membuat para wisatawan untuk berbondong bondong datang mengunjunginya, bahkan berkali kali. Daerah yang setingkat dengan propinsi se Indonesia ini, terletak di selatan pulau Jawa, berbatasan tepat dengan Propinsi Jawa Tengah. Nama Yogyakarta sudah terkenal sampai ke mancanegara, kota yang paling banyak di gandrungi para turis baik lokal maupun asing setelah Bali ini banyak menyimpan sejarah sejarah budaya di dalamnya. Selain wisata sejarah, Yogyakarta juga mempunyai keindahan alam yang sangat menawan, dengan jarak jarak tempat wisata yang mudah dijangkau. Keramahan penduduk lokal merupakan salah satu ciri khas kota ini, tidaklah heran jika para pengunjung ingin kembali lagi ke kota ini. Jadi, jangan lupa memasukkan Yogyakarta tempat wisata yang wajib dikunjungi ke dalam list perjalananmu, nikmati Indonesia kita dan majukan pariwisata Indonesia
xvideo66
Yogyakarta menjadi salah satu tujuan trip saya kali ini, walaupun ini untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota gudeg ini. Setelah bertahun tahun ingin sekali ke sini, dan akhirnya tercapai juga cita cita saya ke Yogyakarta. Salah satu tempat wisata murah Yogyakarta adalah pilihan yang sangat tepat. Perjalanan kali ini saya tidak sendirian, tapi bersama travelmate saya Allan Nafari. Persiapan untuk perjalanan kali ini pun sudah saya persiapkan beberapa bulan sebelumnya, perjalanan ala ransel ini pun saya mulai dari Jakarta. Yaaa, menggunakan kereta api Progo dari stasiun Pasar Senen ke stasiun Lempuyangan Yogyakarta, untuk tiket kelas ekonomi pulang pergi seharga Rp 250.000. Kereta berangkat pukul 22.30 dan tiba pukul 06.55 dengan lama perjalanan sekitar 8 sd 9 jam. Walaupun kereta kelas ekonomi, tapi kenyamanan didalam kereta tetap menjadi no mor satu dengan beberapa fasilitas di dalam gerbong, seperti AC,toilet dan colokan listrik yang tersedia di setiap bangku gerbong. Selain itu, ada juga penyewaan bantal segi empat yang tawarkan oleh kru kereta, dan harga sewa per bantal pun terjangkau yaitu hanya Rp 5.000 / sekali pakai. Susunan kursi dalam gerbong kereta di buat hadap hadapan dengan susunan 3 2, tapi space antar kursi sedikit sempit bagi saya sehingga kaki saya kadang kadang sering adu lutut sama penumpang yang di depan *Kepanjangan Kaki*.
Stasiun Lempuyangan
Pagi di Lempuyangan, saya langsung menuju keluar stasiun. pagi ini sudah janjian sama mas yang punya penyewaan sepeda motor, karena beberapa hari sebelumnya teman saya sudah booking untuk penyewaan motor guna perpanjangan kaki selama kami di Yogyakarta. Penyewaan sepeda motor disini, kita tidak perlu untuk jemput dan antar motor kembali, karena mereka yang akan menghantarkan motor nya cukup buat janji saja di mana lokasi penjemputannya. Nah, kami pun membuat janji sama mas nya untuk diantarkan ke stasiun dan nanti kembalian motornya juga di lokasi yang sama. Penyewaan motor di hitung per 24 jam untuk Rp 70.000, adapun jaminan yang harus di serahkan adalah 3 buah identitas. jadi saat itu kami menyerahkan 1 KTP dan 2 NPWP sebagai jaminannya, dan pembayaran sewa pun di bayar di muka sebelum serah terima motor. Setelah selesai dengan mas motornya hehe, saya melanjutkan ke penginapan di hotel Satya Graha Jl Veteran, untuk 3 hari 2 malam seharga Rp 252.000 dan bisa early check in lagi. karena saya sampai nya pagi jadi gak mungkin harus nunggu sampai jam 13.00 untuk bisa check in, karena saat saya booking online saya menanyakan dulu ke pihak hotel untuk early check in dan pihak hotelnya pun setuju. Lumayanan kan dapat fasilitas itu, daripada harus terkatung katung nunggu jam check in nya. Hotelnya bagus, bersih, kamar mandi ada shower untuk air panas juga, ada wastafel nya, tapi sayang wifinya hilang hilang timbul saat berada di kamar lantai 2. Untuk sarapan pagi, dapat nasi goreng di hari pertama dan nasi putih lauk ayam di hari kedua yang sudah di packing ke kotak dan di antar setiap paginya. Nah sebelum sampai di Hotel, kami singgah ke warung lontong sayur padang *Tetap ada menu Padangnya* 2 porsi lontong sayur dan 2 gelas teh manis hangat seharga Rp 24.000.
Selesai check in hotel, kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan tujuan pertama yaitu candi borobudur. Perjalanan di mulai pukul 11 siang dengan menggunakan sepeda motor sewaan tadi, jangan lupa isi premium dulu Rp 14.000. Sebelum sampai di borobudur saya singgah ke Jejamuran Yogya, resto yang bahan utamanya adalah jamur. Jamur yang di sajikan pun hasil budidaya pemilik resto sendiri dengan berbagai macam jenis jamur. Jadi, bagi anda pecinta jamur, resto ini adalah rekom sekali buat kalian semua. Jejamuran resto yang beralamatkan Jl Magelang KM.11 Pandowoharjo beridri sejak tahun 1997 dan sampai sekarang menjadi berkembang pesat bisa dilihat dari pengunjung yang datang silih berganti saat saya ke sini. Untuk pelayanannya, acungan jempol deh, dari mulai cepatnya penyajian sampai tukang parkir yang benar benar melayani pengunjungnya. Untuk makan siang, kami memesan beberapa menu seperti Tom Yam Jamur, Sate Jamur, Jamur goreng tepung portabella, Karedok, 2 porsi nasi putih, jeruk dingin dan es dawet semua itu seharga Rp 94.000, murah gak seh? menurut saya seh untuk makan dua orang dengan menu jamur itu sudah worth it. Semua menu tadi dihidangkan dengan sangat cepat, hebat kan?.
Tom Yam Jamur
Sate Jamur
Candi Borobudur
Perjalanan berlanjut lebih kurang 1 jam an menuju Candi Borobudur, walaupun cuaca sedikit panas tapi saya tetap enjoy mengendarai sepeda motornya, panas panas dah gak peduli yang penting sampai Borobudur yang sudah dari beberapa tahun sebelumnya terpendingkan. Menjelang sampai di Candi Borobudur kami melewati Candi Mendut yang berada tepat dipinggir jalan besar, jadi cukup melihat dari luar saja tidak perlu masuk. Kawasan Candi Borobudur di kelilingi dengan rumah rumah warga, tidak heran kalau di area Candi bertebaran berbagai macam jasa yang ditawarkan kepada para pengunjung, salah satunya adalah lahan parkir, karena untuk kendaraan bermotor tidak boleh masuk ke area dalam Candi, hanya khusus kendaraan roda empat. Kami pun memparkirkan sepeda motor di salah satu jasa penyediaan parkir yang bertebaran di kawasan ini, untuk harga parkir motor tidak terlalu mahal alias standar hanya Rp 3.000/parkir. Untuk entry fee ke Candi Borobudur Rp 30.000/per orang untuk domestik lokal. Selama berkunjung di Borobudur ada beberapa aturan yang harus di ikuti, misalnya pengunjung bercelana pendek/berpakaian minim diharuskan melewati gate khusus untuk diberikan pinjaman kain secara gratis, karena para pengungjung diharuskan berpakaian sopan selama berada di tempat suci ini, selama berada disini pengunjung dilarang untuk memanjat stupa dan memegang patung budha didalamnya, nah ini neh disetiap tempat yang kita kunjungi harus diterapkan, yaitu jagalah kebersihan dan buanglah pada tempatnya. Selama berkunjung di Candi Borobudur jangan lupa menggunakan topi atau payung, karena terik mataharinya lumayan untuk menyengat kulit kulit manjah para pengunjung (khususnya perempuan) hahaha.
Candi Borobudur
Borobudur merupakan sebuah candi Budha yang terletak di Borobudur Magelang Jawa Tengah, jarak tempuh menuju candi lebih kurang 40 KM dari arah Yogyakarta atau sekitar 100 KM dari arah Semarang, karena terlalu jauh dari Semarang, kebanyakan pengunjung lebih memilih datang dari arah Yogyakarta untuk menikmati sejarah candi ini. Candi Borobudur adalah kuil Budha dan menjadi monumen terbesar Budha di dunia, siapa yang tidak kenal dengan tempat wisata ini. Banyak turis lokal dan mancanegara yang berbondong bondong untuk melihat langsung kemegahan situs sejarah dunia ini. Candi yang memiliki 72 stupa berlubang yang terdapat patung Budha di setiap stupanya dengan posisi duduk bersila. Candi Borobudur termasuk salah satu warisan dunia oleh UNESCO saat pelaksanaan proyek pemugaran candi pada tahun 1975 sampai dengan 1982. Saat ini Borobudur masih digunakan sebagai tempat ziarah oleh umat Budha baik lokal maupun mancanegara, pada moment tahunan memperingati hari Trisuci waisak Borobudur akan ramai di penuhi oleh umat Budha maupun para wisatawan yang ingin melihat secara langsung perayaan hari suci umat Budha ini, tidak heran pada saat itu Borobudur menjadi pusat kunjungan wisata satu satunya yang ada di Indonesia paling banyak dikunjungi.
Stupa Stupa Yang Penuh Sejarah
Saya pun tidak mau ketinggalan moment yang langka ini seperti pengunjung lainnya, yaaaa moment mengabadikan setiap sudut candi Borobudur. Setelah merasa cukup berkeliling menikmati setiap sudut candi, kami pun memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta, mengingat haripun sudah sore dan perjalanan yang sedikit memakan waktu yaitu lebih kurang 1 jam an menuju Yogyakarta tepatnya hotel tempat kami menginap. Kami pun melewati jalan keluar candi yang sudah ditata rapi dengan para pedagang souvenir, berbagai macam souvenir dan varian harga yang mereka tawarkan, dan menurut saya lebih murah membeli souvenir di sini daripada di jalan Malioboro *Trust Me* *Silahkan DiSurvey*. Dan akhirnya saya pun membeli 2 pack gantungan kunci seharga Rp 20.000 dan isi per 1 pack 10 buah.
Cabaret Show Raminten
Kembali ke hotel untuk istirahat sejenak, karena malamnya mau nonton cabaret show raminten di area Malioboro. Selesai magrib kami melanjutkan ke Malioboro, suasana ramai sudah menjadi pemandangan biasa disini, sehingga mencari lokasi parkir kendaraan pun tergolong susah. Sebenarnya pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan parkir bertingkat di ujung jalan Malioboro, tetapi sedikit kejauhan dari tempat cabaret show raminten ini. Akhirnya kami menelusuri sepanjang jalan Malioboro menggunakan sepeda motor dan ada area parkir di antara ruko ruko sepanjang Malioboro, tetapi mereka hanya buka sampai jam 22.30. Yah gak masalah seh, toh kami hanya parkir beberapa jam saja dan lokasinya dekat dengan Hamzah Batik tempat pertunjukkan cabaret show raminten, untuk sekali parkir cukup bayar Rp 3000 saja. Setelah parkir motor, kami langsung menuju salah satu ruko ditengah keramaian Malioboro, ya Hamzah Batik, ruko yang terdiri beberapa lantai ini menjual berbagai macam batik dan souvenir khas Yogyakarta. Menuju lantai 3 dengan menggunakan lift, lantai 3 ini tempat cabaret show raminten cukup membayar Rp 50.000/orang untuk menyaksikan pertunjukkan para cabaret di atas panggung yang cukup megah, dihiasi berbagai lampu lampu panggung layaknya pertunjukkan sebuah konser. cabaret show adalah panggung musik, drama, tari dan komedi yang di peragakan oleh para waria atau lady boy, pertunjukkan seperti ini merupakan salah satu show yang sangat terkenal di negera Gajah Putih Thailand, setiap wisatawan yang berkunjung ke Thailand sepertinya wajib untuk menyaksikan pergelaran akbar oleh para lady boy ini. Sekarang tidak perlu jauh jauh untuk menikmatinya, cukup berkunjung ke Yogyakarta kita sudah bisa menyaksikan pergelaran mereka yang pastinya mengundang gelak tawa para penontonnya. Panggung di disain secara khusus dengan luas yang lumayan besar dan di depan,kiri dan kana panggung di buat layaknya pondok lesehan untuk para penonton yang menikmati pertunjukkan sambil makan malam. Karena konsep yang di usung mereka adalah seperti layaknya sebuah cafe dengan panggung sebagai tempat penghibur para pengunjung, dan jangan lupa untuk memesan makanan dan minumannya. Pertunjukkan akan dimulai dengan tarian pembukaan, tarian jawa yang dibawakan oleh beberapa penari dengan lemah gemulai. Setelah itu, dilanjutkan dengan penampilan penampilan lip sync dari para lady boy yang menyanyikan lagu lagu artis Indonesia atau lagu lagu yang lagi populer di mata dunia saat ini. Walaupun lip sync, tetapi mereka membawakan dengan penuh penjiwaan dan berekspresi bak diva dunia. Walaupun para waria, mereka tetap profesional dalam pertunjukkan dan sebisa mungkin sesekali membuat atraksi yang membuat para penonton tertawa lepas. Jadi, apabila berkunjung ke Yogyakarta, tempat ini jangan lupa dimasukkan dalam list kamu, lumayan bisa terhibur setelah seharian berkeliling Yogyakarta dan malamnya saat nya bersantai sejenak di Cabaret Show Raminten ini.
Cabaret Show - Raminten
Perjalanan hari ini kami tutup dengan makan malam di House Of Raminten, sebuah resto yang sangat terkenal di Yogyakarta. Dengan keunikannya, banyak para pengunjung yang penasaran untuk mencobanya. Sebenarnya resto ini menyediakan banyak jenis makanan khas jawa, layaknya resto resto lainnya, nah yang menjadi ciri khas dari Hous Of Raminten ini adalah, empunya seorang waria paruh baya yang berdandan bak seorang gadis jawa lengkap dengan kebaya dan sanggulnya. Suasanan di dalam resto pun di buat sebegitu nyaman untuk para pengunjungnya, dari mulai ruang tunggu dan ruangan tempat makan di dekorasi khas jawa, untuk menu makanan pun tidak terlalu mahal dan menu menu di sajikan seperti es dawet, bak mie jawa, sate usus, nasi kucing, sate telur puyuh dan masih banyak lagi, menu menu ala angkringan yang di kemas ala resto tetapi tidak membuat kantong bolong. Untuk menu makan malam ini, kami memesan beberapa menu saja, bak mie jawa, es dawet porsi jumbo, tempe, dan ayam penyet seharga Rp 72.000, sistem pelayanan disini, saat kita selesai pesan makanan, pelayanannya akan langsung menghitungnya dan kita harus membayar total pesanan ke pelayan tadi, mmmm sepertinya masing masing pelayan menjadi kasir berjalan dengan berbekal sebuah tas pinggang kecil yang di bawa nya. Suasana House Of Raminten pun membuat kami kami malas beranjak untuk pulang, hahaha bawaan setelah makan biasanya langsung ngantuk dan malas gerak. Eiiiittt, tapi kami tidak bisa berlama lama juga di sini, karena masih panjangnya antrian para pengunjung lainnya yang ingin mencicipi berbagai macam makanan dan bercengkraman bersama keluarga atau teman temannya di House Of Raminten.
Saat nya kembali ke hotel untuk istirahat, dan besok pagi kami akan melanjutkan city tour Yogyakarta, seperti Museum Kereta, Taman Sari, Water Castle, kraton dan tak lupa juga mau coba peruntungan di alun alun melewati dua batang pohon beringin. Baca cerita lanjutannya di Wisata Yogyakarta : Kraton, Museum Kereta, Candi Prambanan, Taman Sari.
Seseorang yang hobi traveling cukup dengan menggendong ransel dan suka ber solo traveling, bekerja di bidang kesehatan yang pastinya bertolak belakang dengan hobinya dengan tujuan menambah keragaman warna dalam kehidupan.
Kaget lho sewa motor 70rb. Di bali aja aku cuma dapet 50rb (dan kalau mau nyari2 lagi bisa lebih murah).
BalasHapusWah lebih murah bali ya, 10 hari lagi aku meluncur bali ahh
HapusNice artikel :D
BalasHapusHappy blogwalking ya, ditunggu kunjungan baliknya di http://www.dzikirsm.web.id/2016/08/takut.html #Happyblogging #blogwalking
Tx for coming, segera meluncur
Hapusmemang di jogja banyak sejarah yang bsai dipelajari , dari museum, candi, keraton
BalasHapusYes mas, makanya mo balik lagi. Masih banyak yg belom di kunjungi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusJogja yg tak kangenin ya Jogja Hiphop Foundationnya :-D Jogja ora didooooolll hehehe...
BalasHapusTx mas udah mampir, salam kenal... Tak ajakin aku jogja tog
Hapus