Perjalanan one day trip Angkor Wat masih berlanjut, setelah puas berkeliling di kuil yang merupakan icon nya Cambodia saya pun dibawa sama bang Shafie untuk mengunjungi Angkor Thom, Bayoon dan tempat pembuatan batu batu pasir yang digunakan untuk membangun kuil yang megah ini. Bang Shafie pun memperagakan cara cara orang zaman dulu membuat bebatuan satu demi satu sehingga membentuk sebuah kuil ini, selama berkeliling di area Angkor Thom dan Bayoon kali ini kami ditemani langsung sama bang Shafie nya, kata dia seh dia mau bantuin sebagai photografernya hehehe baik bangetkan. Beliau pun sekarang beralih sebagai photografer kami dan mengarahkan kami untuk berpoto poto di beberapa spot yang memang menjadi tempat favorit para turis untuk mendapatkan angle yang keren, arahan dari beliau pun berbagai macam gaya dan angel yang pas banget saat kita berdiri didepan ukiran wajah yang dari kuil Bayoon menjadi seolah olah saling berciuman dan tentunya masih banyak lagi angle angle yang keren banget berkat arahan dari photografer dadakan ini.
Sebenarnya ada beberapa aturan atau rules yang harus kita ikuti selama berada di area kuil, baik di Angkor Wat maupun di area Angkor Thom. Seperi :
1. Tidak boleh memakai pakain yang terlalu pendek seperti celana di atas lutut dan menggunakan baju yang menampakkan bahu (seperti baju tanktop), jadi berusahalah untuk menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup selama berada di area kuil.
2. Menyentuh ukiran, duduk dan bersandar pada bagian bagian bebatuan kuil yang rapuh serta memindahkan arkelogi artefak sangat dilarang. Jadi berlakulah sebagai pengunjung yang baik.
3. Sebagai tempat suci dilarang untuk membuat kebisingan apa lagi berbicara keras sehingga mengganggu pengunjung lainnya. *Ini Bukan Pasar Ikan Ya*.
4. Untuk keselamatan dan berkelanjutan dari Angkor ini, silakan untuk mengikuti dan mematuhi semua tanda tanda keamanan serta jangan pernah untuk menaikki reruntuhan bebatuan Angkor.
5. Dilarang merokok selama berada di area Angkor, karena sisa putung rokok akan memancing kebakaran.
6. Dilarang memberi permen atau uang kepada anak anak.
7. Untuk perempuan dilarang untuk menyentuh, berdiri atau duduk terlalu dekat dengan biksu, kalau mau photo silakan minta izin terlebih dahulu.
Baca Juga : Wonderful Siem Reap
Perjalanan berkeliling di kota Angkor yang memendam banyak sejarah pada zaman dahulu ini tidak cukup dengan satu hari sebenarnya, tetapi mengingat waktu saya yang hanya beberapa hari di Siem Reap makanya saya hanya mengambil short tour saja dan bagi saya pribadi ini sudah lebih dari cukup. Apalagi cuaca saat itu sangat panas dan terik sekali, sangat disarankan untuk membawa alat pelindung panas ya. Durasi tour kami pun selesai sekitar pukul 15.00 an dan saatnya kembali ke penginapan untuk cek in serta istirahat untuk persiapan keliling dimalam harinya. Sebelum kembali ke penginapan kami memutuskan untuk pergi mencari makan siang walaupun sebenarnya sudah sore seh.
Muslim Food In Siem Reap
Untuk makanan halal di Siem Reap terdapat di area perkampungan muslim Steung Thmey yang artinya Sungai Baru, di perkampungan ini di huni lebih kurang 300 kepala keluarga menurut salah seorang Ustadz Mesjid Al-Nikmatul yang bisa berbahasa melayu, dan saya pun berkesempatan ngobrol ngobrol sama beliau tentang kehidupan muslim di perkampungan ini, Selain kegiatan beragama di lakukan di Mesjid ini, area belakang Mesjid juga tedapat sekolah madrasah tempat anak anak untuk belajar agama. Menurut beliau di Siem Reap terdapat 7 area perkampungan muslim dan Steung Thmey adalah salah satu perkampungan yang paling banyak umat muslimnya. Senang sekali bisa mengunjungi perkampungan muslim ini walaupun menjadi kaum minoritas tetapi toleransi beragama di Siem Reap cukup tinggi, sehingga umat muslim disini bisa melakukan kegiatan beragama lebih leluasa.
Di perkampungan muslim ini bisa kita jumpai beberapa restoran halal salah satunya adalah Muslim Family Kitchen yang menyediakan beragam menu makanan, harga untuk satu porsi makanan berkisaran sekitar 2.50 sd 4.50 USD dan untuk minuman berkisar 0.50 sd 2.00 USD walaupun terbilang agak mahal tetapi yang namanya berada di daerah minoritas menurut saya itu wajar, apalagi untuk bertransaksi di sini menggunakan kurs USD. Untuk kurs yang mereka pakai dalam 1 USD ke Cambodia Rieal adalah 4.000 KHR (Cambodia Riel).
Selain Muslim Family Kitchen, masih ada beberapa tempat makan halal yang bisa kita temui, salah satunya adalah Namaste India yaitu restoran halal masakan India. Lokasinya tidak jaug dari tempat penginapan saya area Pub Street, Namaste India menyediakan banyak menu makanan Indian Food dan beberapa jenis makanan lokal juga, untuk harga lebih kurang sama dengan Muslim Family Kitcen dan lokasinya pun dekat dengan area keramaian Siem Reap. Tapi menurut saya untuk pilihan yang beragam bisa langsung ke perkampungan muslim Steung Thmey tadi, karena disitu ada beberapa restoran muslim yang mungkin bisa kita singgahin satu per satu, misal makan siang di resto A makan malam di resto B jadi kita bisa mencoba berbagai variasi masakannya. Selain resto tadi, ada juga KFC di area Pub Street yang halal bisa juga di jadikan alternatif untuk sarapan.
Bersama Ustadz Mesjid Al-Nikmatul |
Selain Muslim Family Kitchen, masih ada beberapa tempat makan halal yang bisa kita temui, salah satunya adalah Namaste India yaitu restoran halal masakan India. Lokasinya tidak jaug dari tempat penginapan saya area Pub Street, Namaste India menyediakan banyak menu makanan Indian Food dan beberapa jenis makanan lokal juga, untuk harga lebih kurang sama dengan Muslim Family Kitcen dan lokasinya pun dekat dengan area keramaian Siem Reap. Tapi menurut saya untuk pilihan yang beragam bisa langsung ke perkampungan muslim Steung Thmey tadi, karena disitu ada beberapa restoran muslim yang mungkin bisa kita singgahin satu per satu, misal makan siang di resto A makan malam di resto B jadi kita bisa mencoba berbagai variasi masakannya. Selain resto tadi, ada juga KFC di area Pub Street yang halal bisa juga di jadikan alternatif untuk sarapan.
Lunch With Uncle Mutu At Muslim Halal Resto |
Where To Stay?
Sebenarnya banyak sekali penginapan di Siem Reap, tinggal kita nya saja mau menginap di area mana. Apalagi sekarang banyak aplikasi atau website yang menyediakan jasa booking hotel, dan yang sering saya gunakan adalah booking dot com karena bagi saya pribadi sangat mudah dengan fitur nya payment later alias pembayaran saat kita cek in. One Stop Hostel menjadi pilihan saya untuk stay stay di Siem Reap, selain lokasinya di area keramaian dan dekat kemana mana, harga nya juga standar untuk kantong backpacker seperti saya, per malam 8 USD untuk shared room 4 Bed dan pastinya shared bathroom. Kebersihan, kenyamanan, fasilitas rekomendasi banget lah, seperti dapur bersama, ruang nonton, ruang santai dengan beberapa sofa, beberapa unit pc yang disediakan gratis untuk penghuni, dan yang paling penting bagi para backpacker adalah luggage space atau tempat penitipan barang sementara walaupun kita sudah check out dari hostel, seperti saya dunk harus stay di loby hostel sambil nunggu keberangkatam bus malam menuju Phnom Penh. Dan banyak juga para backpacker yang stay disini pada saat itu. Setiap kamar diberikan locker penyimpanannya lumayan besar dan kita beri gembok locker.
Kenapa saya rekomendasikan disini, karena pusat area keramaian di Siem Reap, supermarket bersebelahan dengan hostel, resto resto dan beberapa street food juga ramai pada malam harinya, dan yang terpenting bagi saya adalah lokasi Giant Ibis Bus hanya jarak beberapa ruko dari tempat saya menginap. Sedikit info tentang fasilitas bathroomnya yang terdapat di lantai 1 dan lantai 2, satu bathroom terdapat 2 toilet duduk, 3 kamar mandi plus shower cold and hot water, 2 buah wastafel plus cermin buat dandan,hehehe dan 2 buah urinary toilet. Nah bagi yang muslim menurut saya kurang cocok sama toilet duduknya yang tidak menyediakan selang air buat cebok pufffff, karena mereka hanya menyediakan tisu gulung di dalam toilet, Informasi tambahan khusus teman teman muslim, saat bertraveling khususnya ke Siem Reap dianjurkan untuk membawa tisu basah ya, karena hostel tempat saya menginap untuk buang air besarnya tidak ada selang air buat cebok, sebenarnya saya juga tidak tahu pasti untuk hostel hostel lainnya, tetapi berdasarkan beberapa pengalaman saya saat mengunjungi Hat Yai, Hong Kong, Singapore dan Siem Reap mengalami hal seperti ini. Ini hanya untuk tipe kamar dorm atau shared bathroom ya, tetapi untuk kamar private mungkin toilet sudah include selang air ceboknya.
Kenapa saya rekomendasikan disini, karena pusat area keramaian di Siem Reap, supermarket bersebelahan dengan hostel, resto resto dan beberapa street food juga ramai pada malam harinya, dan yang terpenting bagi saya adalah lokasi Giant Ibis Bus hanya jarak beberapa ruko dari tempat saya menginap. Sedikit info tentang fasilitas bathroomnya yang terdapat di lantai 1 dan lantai 2, satu bathroom terdapat 2 toilet duduk, 3 kamar mandi plus shower cold and hot water, 2 buah wastafel plus cermin buat dandan,hehehe dan 2 buah urinary toilet. Nah bagi yang muslim menurut saya kurang cocok sama toilet duduknya yang tidak menyediakan selang air buat cebok pufffff, karena mereka hanya menyediakan tisu gulung di dalam toilet, Informasi tambahan khusus teman teman muslim, saat bertraveling khususnya ke Siem Reap dianjurkan untuk membawa tisu basah ya, karena hostel tempat saya menginap untuk buang air besarnya tidak ada selang air buat cebok, sebenarnya saya juga tidak tahu pasti untuk hostel hostel lainnya, tetapi berdasarkan beberapa pengalaman saya saat mengunjungi Hat Yai, Hong Kong, Singapore dan Siem Reap mengalami hal seperti ini. Ini hanya untuk tipe kamar dorm atau shared bathroom ya, tetapi untuk kamar private mungkin toilet sudah include selang air ceboknya.
Siem Reap memang dikenal dunia dengan sejarah peradaban dulu, yaitu reruntuhan banguna sejarah Angkor Wat ini, tapi selain itu di Siem Reap juga memiliki sisi lain yang menarik. Nah, setelah saya berkeliling di area Angkor Wat, saya juga berkesempatan melihat kehidupan muslim di kota ini, sebagai kaum minoritas di perkampungan Steung Thmey, mereka tetap bisa melaksanakan kegiatan beragama seperti layaknya kaum muslim di negara negara lain. Selain itu di Siem Reap juga mempunyai sisi kehidupan layaknya kota modern lainnya, jadi tidak monoton dengan sisi sejarahnya saja. Cobalah untuk berkunjung di Pub Street area, dimana lokasi ini di penuhi dengan resto, pub, pasar dan di malam harinya suasana akan semakin hidup. Jalan raya yang dipenuhi turis turis dari berbagai negara hanya untuk menghabiskan malam bersama sama sambil menikmati beer atau minuman lainnya. Suasana pada malam harinya menurut saya sudah seperti area Patong di Phuket Thailand dengan hingar bingar musik nya club club tersebut.
Pub Street, bisa dikatakan seperti tagline nya Patong Phuket Thailand "Good Guys Goes To Heaven Bad Guy Goes To Patong" yang akan menyajikan kehidupan malam yang luar biasa, tetapi area ini akan berubah jelmaannya menjadi pasar tradisional pada siang harinya, di sini banyak yang bisa kita temui dari mulai makanan, kebutuhan dapur, pakaian, souvenir dan lain lainnya. Kesimpulan saya ketika ke Siem Reap kita akan mendapatkan dua macam sensasi traveling, Angkor Wat dengan historinya dan Pub Street dengan dunia malamnya.
Looking For Souvenir?
Nah ini ne hal yang terpenting saat kita bertraveling ria, yap berburu souvenir khas daerah tersebut. Karena tidak lengkap apabila saat traveling kita tidak membawa souvenir sebagai penambah koleksi kita, dan jangan lupa juga untuk membelikan souvenir atau lebih dikenal dengan kata 'ole-oleh' buat orang orang terdekat, tentunya sesuai dengan budget kita, jangan teralu dipaksakan untuk memborong ole-oleh ya, selain budget kita juga harus mempertimbangkan bagasi nantinya. Saya pribadi saat melakukan traveling ke suatu tempat pastinya yang di cari dahulu adalah tempelan kulkas, selain harganya terjangkau mengoleksi tempelan kulkas menjadi suatu kepuasaan pribadi. Dan sampai saat ini saya sudah banyak mengoleksinya dari berbagai daerah dan negara dan semuanya tidaklah murni dari hasil jalan jalan sendiri, melainkan ada juga beberapa dari teman teman lainnya sesama traveler. Untuk di Siem Reap, saya mencari nya di area Pub Street yang sudah berubah menjadi pasar tadi, nah untuk malam hari nya saya juga menyempatkan mengunjungi night marketnya yang tidak jauh dari Pub Street area. Tips berbelanja kita harus pintar pintar nawar setengah harga, jujur saya sempat kaget waktu mau membeli salah satu souvenir dan mereka menawarkan harga 20 USD, mmmmm saya pun tidak mau, akhirnya mereka mencoba untuk merayu rayu lagi berulang ulang dan harga akhirnya bisa terpotong setengah dari harga awal, otomatis sangat langsung menolaknya, karena merasa di palakin, enak aja tu orang dari harga 20 bisa menjadi setengah setelah melalu proses tarik menarik.
Setelah puas berkeliling, dan akhir kata tetap aja membawa beberapa kantong belanja yang awalnya hanya mau membeli beberapa saja, ehhh malah keterusan, hehehe. Untuk cerita selanjutnya, saya akan share tentang pengalaman menuju Ho Chi Minh City Vietnam menggunakan sleeper bus dari Siem Reap, perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 14 jam dan transit di Phnom Penh yang cukup melelahkan. So, supaya tidak ketinggalan cerita terbaru dari EnryMazniDotCom jangan lupa untuk subscribe via email kamu dengan mengklik banner dibawah ini.
Baca Juga : My Overland Trip Cambodia To Vietnam
'Keep Traveling Keep Writing'
0 comment: